Halaman

Selasa, 23 Oktober 2012

"Different Names For The Same Thing"

kejar - kejar - tangkap
putar
ke kiri - ke kanan
hati. 
lebam.

hati-hati!

terlambat..

###

Just stop. 
I can't, It's by default.
Down with sickness?
*smile
We're playing sin? gather the songs and put it on chart.
We'll bleed, baby. 
Be it. We have it running on the veins. It ours. So what?

###

"Different Names For The Same Thing"

Alone on a train aimless in wonder
An outdated map crumbled in my pocket
But I didn't care where I was going
'Cause they're all different names for the same place.

The coast disappeared when the sea drowned the sun
And I knew no words to share with anyone
The boundaries of language I quietly cursed
And all the different names for the same thing

There are different names for the same things
There are different names for the same things...

Dead Cab For Cutie

Girl I know - A7x

Let me tell you 'bout a girl I know
That comes alive when you take off her clothes
There's no telling just where she's been
Ask around but no one seems to know

Late at night when your looking to sin
Call her up and she'll lay down the law
You can't trust her 'cause she'll lie to your face
But that's not why you gave her a call

Awaits deep inside
The lust and burning desire

We've all been more than eager to sin
And it feels alright, 'till we pay the price
Now you choose either naughty or nice
'Cause she's here for you
It's all yours tonight
You won't believe the stories I've been told
About the girl I know

Another thing about this girl I know
She's more comfortable down on her knees
Went to school, got a job, and then she shot into hell
All 'cause she's born to please

Don't get her mixed up 'cause she knows what she likes

Can tell the difference between right and wrong
She knows you're watching every one of her moves
Just more reason to string you along, yeah

Awaits deep inside
The lust and burning desire

We've all been more than eager to sin
And it feels alright, 'till we pay the price
Now you choose either naughty or nice
'Cause she's here for you
It's all yours tonight
You won't believe the stories I've been told
About the girl I know

The first times hard enough
But you made it through
The seconds time I see the changes in you
She's got you somehow
You're needing her now

We've all been more than eager to sin
And it feels alright, 'till we pay the price
Now you choose either naughty or nice
'Cause she's here for you
It's all yours tonight
You won't believe the stories I've been told
About the girl I know

(I sing it to my self)

Emosional = Lebay?

Dulu gue selalu menganggap orang-orang yang emosian itu lebay. Gue ngerasa gue orang cukup waras untuk selalu bisa ngontrol emosi.

Marah-marah itu memalukan buat gue. Apalagi in public. Gue orangnya cenderung cengengesan di banyak hal. Ya sumbu gue pendek, cepet kebakar, tapi ga sampai jadi boomerang buat gue terus di cap "Lushka pemarah", "Lushka ngambekan". Gue tipikal lem diantara temen-temen gue, phlegmatis bener. Maunya damai, kalau bisa diselesaikan dengan aman , tentram ngapain ribut?


Lalu, setahun ini, gue mengalami mental breakdown. Mungkin gue udah nyimpen terlalu banyak hal, mungkin gue nganggep enteng semua masalah atau cenderung gue dorong jauh-jauh tapi ga pernah selesai.


Analoginya, lo punya sampah, tapi karena ga tau mau dibuang kemana, lo simpenlah di kolong tempat tidur. Ga keliatan emang dari pandangan. "Ilang". But then, bertahun-tahun itu lo lakukan, ternyata si sampah sudah membusuk, bertumpuk dan bikin ga enak tempat tidur lo. Yang lama-kelamaan mengganggu, karena mau ga mau, lo musti ngeliat, kalo sampahnya masih ada.

Semacam itu yang terjadi sama gue. Ngaruhnya banyak di kepribadian gue, yang paling gue tengarai (haseek) perubahan mood yang sangat cepat,  kalau ada apa kecil, alahiyum busyet rasa sakit hatinya. Gue sulit untuk mentolerir orang. Ga bisa terima abu-abu. Kalau udah bilang "iya" ya itu udah valid, harus jadi "iya". Kalau engga ya engga. Ga bisa nerima janji dengan bilang "liat aja entar". Mendingan lo bilang, "gue ga bisa". 


Kadang kalau lagi lurus, gue bisa ngetawain diri gue sendiri. Ih lebay amat jadi manusia. Bentar-bentar ngambekan. Tapi serius ya bok, gue sih ga ngarepin lo ngerasain yang gue alami. Rasa kecewa orang yang katub emosinya ga bener itu mengerikan. "kaya ada batu gede banget, bercokol di dada lo. Susah nafas. Mikirnya negatiiif melulu : suicidal, ngedorong orang jauh-jauh (mutusin pacar,kabur dari keluarga, resign, kabur dari teman, ngebakar rumah *hehe, engga deng ).

Baru detik ini gue nyadar, setelah gue mengalami jadi orang ngambekan. Gue kenal beberapa orang yang udah secara sepihak gue judge memiliki katub emosi yang buruk. Gue mikir jelek tentang mereka.


Tapi gue ga mikir, kenapa mereka jadi kaya gitu, gue tau mereka "sakit", tapi seringnya gue ga punya toleransi buat memahami "rasa sakit" yang mereka punya.

Ada orang-orang yang memang punya kepribadian buruk (ha ha) tapi bukan ga mungkin kalau sebenarnya lo bisa lebih memahami mereka, at least ga buru-buru menghakimi, "dasar pemarah". Emang jadi pemarah itu enak? Sumpah ga enak lho marah-marah itu. Ga bisa mikir logis, energi abis, pun setelah itu masih ada "kerusakan-kerusakan" yang musti lo benerin.

Tulisan ini sebenernya lebih ke terapi buat diri gue sendiri. Nyoba ngeliat masalah dari perspektif yang berbeda. Belajar lagi paham, manusia masing-masing punya masalah dan kemampuan orang untuk merespon masalah itu beda-beda (karena karakter, back ground, etc), sekaligus reminder buat gue, sebrengsek-brengseknya setan emosi ini ngebawa gue, masih banyak orang-orang yang ga capek nyoba ngebantuin gue.

Mereka ini oksigen gue, kalau udah megap-megap, mereka yang bantuin gue nafas lagi.  God Bless you all, guys. 

Jumat, 05 Oktober 2012

Sayembara "meluruskan" sang putri (bisa jadi judul film hong kong nih)

This is probably a funny news but neverthless an interesting news to talk about. Nothing new about the method, but still, like I said, interesting. Sekitar sebulan yang lalu seorang pengusaha kaya terkenal dari Hong Kong membuat sayembara dengan hadiah berupa uang sebesar $500.000.000 hongkong (Rp.618.375.000.000) Yep, you see the zeros right. Lima ratus juta dollar hongkong. Sayembaranya? Bagi pria mana pun, baik miskin atau kaya (yang penting baik hati dan pemurah...tidak sombong dan penyayang lalala lala hehe) yang bisa memenangkan hati putrinya, Gigi Chao. Kenapa jadi sayembara? Karena sang putri, Gigi, adalah seorang lesbian (atau bisexual menurut laporan beberapa media yang berbeda) yang baru saja diberitakan menikah di Perancis dengan partnernya, Sean. Pasangan ini sudah bersama selama 7 tahun. Ayahnya sendiri, si pengusaha Hong Kong ini sepertinya selalu denial dengan orientasi putrinya dan mungkin shock mendengar berita pernikahan tersebut, langsung tancap gas buat sayembara.


Hasilnya, menurut si Ayah, sudah masuk ribuan lamaran dari pria seluruh dunia. Bahkan (less of a surprise) beberapa dari lamaran itu mengatakan sangat tertarik dengan Gigi dan ngga minta hadiah uang sayembara tersebut kalau mereka berhasil memenangkan hati Gigi.

Gigi sendiri ketika ditanya komentarnya tentang sayembara tersebut hanya tertawa dan ngga terlalu mempermasalahkan. Menurutnya masalahnya akan baru dimulai ketika si ayah sudah menentukan satu calon yang akan berusaha mendekati Gigi. Kalau ditanya apakah berita pernikahannya dengan si pacar benar, Gigi menjawab kalau dia ngga mau ngomong banyak dengan alasan menghargai keluarganya atas kemungkinan reaksi mereka. Padahal sih katanya Gigi sendiri yang udah mengumumkan pernikahannya di suatu acara sosial. Tapi hubungan Gigi dan ayahnya ngga pernah bermasalah walaupun setelah ayahnya membuat sayembara.

Background story? Ayah Gigi tidak pernah menikah dan Gigi adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari tiga ibu yang berbeda. Ada yang gatel pingin buat anamnesa? hwehehe..

Kalau dipikir-pikir sih, halus juga cara ayahnya. Ngga perlu campur tangan langsung, tinggal buat sayembara pake uang jutaan dollar dan berharap rencananya berhasil. Mungkin ayahnya Gigi ini juga penggemar film-film macam Meteor Garden. Yang kaya, yang berkuasa. Ngga perlu pake cara kekerasan atau bahkan memisahkan Gigi dari pasangannya secara paksa. Tapi kira-kira ini termasuk bentuk pemaksaan ngga ya? Etis ngga ya? What's your comment on this queers? ;)