Halaman

Selasa, 18 Februari 2014

Vampire Academy is ON, VADDICTS!



Finally..FINALLY setelah bertahun-tahun cuma bisa NGAREP bukunya diadaptasi jadi film dan ratusan vaddicts pledged to push some producers (pada masanya, gue takjub ngeliat fans dedikasi banget ngasih ide-ide siapa aja aktor yang cocok memainkan peran-peran yang ada di buku ini dan di-upload di youtube), film ini akhirnya keluar jugaaaaaaa...and of course me and Lushka are planning to watch it together. YAY!!! (kegirangan sendiri ngeliat website 21 pake mereka sebagai layout).

Filmnya ini disutradai oleh Mark Waters, yang terkenal karena sukses dengan film Mean Girls (kalau belum nonton, coba cari deh. Dijamin bakalan ngakak dengan humornya yang cerdas dan fresh) dan Freaky Friday. Kakaknya, Daniel Waters yang juga terkenal sukses dengan film Heathers di tahun 1988 diangkat sebagai penulis skrip film ini. Kenapa nama-nama ini penting? Karena mereka penulis dan sutradara Hollywood yang terkenal dengan kecenderungan mereka untuk support dan ngebuat film-film dengan girl power yang kuat. Couldn't ask for a better crew for this adaption, me think.

Sebagai Vaddict, I can't help berharap film ini sebagus bukunya. But who am I kidding? Sejak kapan adaptasi film pernah sebagus bukunya hehe..

Jadi kapan nih Lush kita mau nonton bareng? =D

Selasa, 11 Februari 2014

"Dear Straight People" - Denice Frohman


Dear straight people,
Who do you think you are?
Do you have to make it so obvious that I make you uncomfortable?
Why do I make you uncomfortable?
Do you know that makes me uncomfortable?
Now we both uncomfortable.

Dear straight people,
You're the reason we stay in the closet.
You're the reason we even have a closet.
I don't like closets, but you made the living room an unshared place, and now I'm feeling like a guest in my own house.

Dear straight people,
Sexuality and gender, two different things, combined in many different ways.
If you mismatch your socks you understand.

Dear hip hop,
Why are you fascinated with discovering gay rappers?
Gay people rap.
Just like gay people ride bikes, and eat tofu.

Dear straight people,
I don't think god is a sexual orientation, but if she were straight, she'd be a dope ally.
Why else would she invent rainbows?

Dear straight women,
I mean 'straight' women.
Leave me the fuck alone.

Dear straight men,
If I'm flirting with you, it's 'cuz I think it's funny, just laugh.

Dear straight people,
I'm tired of proving that my love is authentic, so I'm calling for reparations on your ass.
When did you realize you were straight?
Who taught you?
Did it happen because your parents are divorced.
Did it happen because your parents are not divorced?
Did it happen because you sniffed too much glue in 5th grade?

Dear straight people,
Why do I have to prove that my love is authentic?
Why do I have to prove that my love is authentic?
Why do I have to prove that my love is authentic?
Why do you have to stare at me when I'm holding my girlfriend's hand like I'm about to rob you?

Dear straight people,
You make me wanna fucking rob you.

Dear straight allies,
Thank you, more please.

Dear straight bullies,
You're right, we don't have to same values.
You kill everything that's different, I preserve it.
Tell me, what happened to José Mengavo, Tikea Gun, Lawrence King?
What happened to the souls alienated in between too many high school walls, who plan the angles of their deaths in math class.
Who imagine their funerals as ticker tape parades.
Who thought the afterlife was more like an after party.
Did you notice that hate is alive and well in too many lunchrooms.
Taught in the silence of too many teachers.
Passed down like second hand clothing from too many parents.

Dear queer young girl,
I see you.
You don't want them to see you, so you change the pronouns in your love poems to 'him' instead of 'her'.
I used to do that.

Dear straight people,
You make young poets make bad edits.

Dear straight people,
Kissing my girlfriend in public, without looking to see who's around, is a luxury I do not fully have yet.
But tonight, I am drunk in my freedom.
Wrap her hand on the busiest street corner in Philadelphia, zip my fingers into hers, and press our lips firmly, until we melt their stares, into a standing elevation.
Imagine that we are in a sea of smiling faces, even when we're not.
And when we're not, we start shuffling, looking deep into each other's eyes.
We say "hey baby, can't nothing stop this tonight, because tonight this world is broken, and we're the only thing that's going to keep it together."

- Denice Frohman


(((AMEEN)))

Sabtu, 01 Februari 2014

Social privilege bukan berarti lo diatas angin dari lahir sampe mati

Seperti yang sebagian besar dari kita tau, Grammy award baru aja diselenggarakan beberapa hari yang lalu. Salah satu pemenang yang jadi bahan pembicaraan adalah Macklemore yang menang 4 nominasi: Best New Artist, Best Rap Performance dan Song untuk lagu "Thrift Shop", dan
Best Rap Album. Terlebih ketika dia melakukan performance penutupan, 34 pasangan gay dan hetero muncul sebagai bagian dari performance melangsungkan pernikahan di acara Grammy (yea, yea, Americans are so dramatic and that is one of the reasons why I'm writing this). Buat yang melek lagu rap, Macklemore sangat menarik perhatian peminat dunia hiphop karena:

1. Orang kulit putih pertama setelah Eminem yg dianggap punya kualitas dan bakat untuk nge-rap
2. Lagu "Same Love" yg intinya mendukung gay marriage (di dunia hiphop, gay masih dianggap tabu. Check out the song though) dan,
3. Sampai sekarang Macklemore belum tanda tangan kontrak dengan record label besar mana pun (ini ngga biasa mengingat besarnya industri musik amerika dan sudah terkenalnya Macklemore. Biasanya orang-orang kayak gini dianggap masih original dan down to earth)




Segera setelah Macklemore jadi bahan pembicaraan lanjut dan berujung dengan tingkat kepo yg tinggi dari masyarakat internasional, diubek-ubek lah timeline twitter-nya sampai 4 tahun yg lalu (or so..) dan ditemukan 1 atau 2 tweet yg isinya bernada homophobic. Heboh lah sekian orang yang dramatis. But DUDE!!!! Here's the thing, berdasarkan point nomer 2 di atas, Macklemore adalah satu-satunya (at least yg terkenal secara internasional) rapper hiphop yg terang-terangan buat satu lagu KHUSUS tentang marriage equality dan sangat vokal. Entah kenapa orang-orang ini stuck in the past dan mempermasalahkan Macklemore PERNAH homofobia.

(insert long silent of confusion and facepalm here........................................................................)

Gue pun mengeluarkan opini pribadi dong di twitter. Gue bilang SO WHAT kalau dia PERNAH homofobia. Masih banyak yang lebih parah dari itu, salah satunya adalah orang-orang yang MASIH homofobia. TERNYATA...ada satu ID twitter yg bernama homophobiaphobe (lo ngerti dong ya objektifnya akun twitter ini apa?) yang ngga setuju dengan opini gue. Katanya intinya homofobia itu SALAH banget. Jadi mau di masa lalu kek, itu sama aja dengan masih terjadi. eng ing eng..bingung dong gue...ni orang ngga ngerti suatu keadaan yang dinamakan pembelajaran diri ya...???? (Atau mungkin orang bule kagak ngerti istilah insaf dan tobat hehe)

Berhubung gue ngga suka dengan yang namanya debat kusir di twitter karena itu media yg sangat tolol untuk bertukar ide panjang lebar, gue pilih untuk mereply satu kali aja dan kalau direply dengan opini tolol lagi, gue ngga mau respon. Gue jawab kalau setiap orang bisa aja berbuat kesalahan dan sepertinya Macklemore belajar sesuatu (makanya berubah jadi suporter LGBT). Apa iya kita harus nyalahin orang terus-terusan yang udah ngga melakukan "kejahatan" lagi? eehh..jawabannya orang ini malah "Tau darimana lo dia udah belajar sesuatu?"

(insert long silent of confusion and facepalm here........................................................................)

Gue kalau udah memantapkan hati (caelah) untuk tidak menjawab, maka gue ga mau jawab reply orang ini lagi. Males bok, kebayang ngajarin anak TK belajar bahasa Prancis lewat Twitter gituh XD. Lucunya pacar gue malah panasan sama ni orang dan melanjutkan "diskusi" menggunakan akunnya sendiri. Kebodohan orang ini pun semakin terbuka. Dia bilang Macklemore mungkin saat ini jadi suporter vokal kaum LGBT, tapi menurut dia Macklemore melakukannya dengan banyak cara yang salah...

Pacar pun bertanya..."Banyak salah gimana ya...?"

homophobiaphobe menjawab: Macklemore itu cowok, kulit putih, dan hetero. Jadi dia punya banyak social privilege.

(insert long silent of confusion and facepalm here........................................................................)

TERUS APA HUBUNGANNYA SAMA CARA DIA DUKUNG LGBT, NYET? Jadi begini ya kengkawan queer dan non-queer yang baik hati dan pinter-pinter...di tumblr beberapa tahun terakhir ini banyak user yang salah asuhan. Umumnya asuhan sesama user goblok tumblr dan kitab mereka mungkin ngga jauh-jauh dari wikipedia dan social privilage diartikan serta digunakan secara bebas, sebebas-bebasnya udel bodong mereka. Menurut para salah asuhan ini, ada trait-trait manusia yang menyebabkan secara otomatis hidup mereka PALING MUDAH diantara semua bentuk manusia di dunia. Tingkat yang paling tinggi itu ya kayak Macklemore: Kulit putih, Pria, dan Hetero (+ sosial ekonomi atas). Secara otomatis pula, para user goblok ini yang sebagian besar trait-nya kebalikan dari itu langsung menghakimi dan ngga suka (bahasa sederhananya sih 'IRI' dan "Krisis PD"). Gue kayaknya ngga perlu menjelaskan kenapa cara berpikir kayak gitu cetek banget. Apa betul kalau lo cowok, kulit putih dan hetero artinya hidup lo udah pasti otomatis MUDAH? Yes, I FUCKING KNOW what social privilege is, but it's not that fucking simple. Kata kaum sosialita jakarta, "Ngga ejuketet benjet deh ni orang".

Supaya kita sepaham, definisi social privilege menurut wikipedia adalah advantages that one group accrues from society as on the disadvantages that another group experiences. Ya, gue setuju bahwa social privilege ini adalah fakta dan realita sosial. Ya, gue setuju bahwa kala lo terlahir cowok, kulit putih, hetero, dan berduit memang lo dapet privilege lebih dari yang bukan. Yang gue ngga setuju adalah sikap membenci, cepat menghakimi dan sok taunya para user goblok ini terhadap orang-orang dengan social privilege. Siapa yang tau masalah-masalah apa yang setiap individu hadapi terlepas dari warna kulit, sex, orientasi seksual dan isi kantongnya?

Kebodohan berikutnya orang ini adalah, dia menyatakan bahwa orang-orang yang punya social privilede ini ngga perlu ikut-ikutan jadi suporter kaum minoritas (LGBT) dan dia sangat menolak uluran tangan dari orang-orang seperti Macklemore. Kenapa? Mana gue tau hahaha...Intinya buat mereka yang boleh jadi aktivis dan suporter kaum LGBT itu ya hanya boleh kaum LGBT.

(insert long silent of confusion and facepalm here........................................................................)

Ironis, ID twitternya benci sama homofobia padahal yang dia lakukan PERSIS dengan sifat yang dia benci.

Dalam beberapa jam tweet Macklemore yang katanya mengindikasikan dia homofobia itu ternyata bisa dijelaskan karena dia ikut suatu event LGBT dan orang keburu main tuduh dengan arti twitter dia. Tapi sekali lagi, kalau dia PERNAH homofobia terus kenapa? Gue malah lebih suka orang-orang yang bisa merubah cara berpikir dan sikap yang salah.

Gue sih cuma bisa geremet-geremet smartphone gue, nahan diri ngga ngasih ceramah panjang lebar ke orang itu. Dasar orang gila. Dia terus-terusan usaha mention gue karena menurut dia gue salah ngerti. Serah apa kata lo deh, nyet. Gue anti orang-orang yang rasis, dongo, ngga nyadar pula. Dadaaaahhhh....