Halaman

Sabtu, 01 Februari 2014

Social privilege bukan berarti lo diatas angin dari lahir sampe mati

Seperti yang sebagian besar dari kita tau, Grammy award baru aja diselenggarakan beberapa hari yang lalu. Salah satu pemenang yang jadi bahan pembicaraan adalah Macklemore yang menang 4 nominasi: Best New Artist, Best Rap Performance dan Song untuk lagu "Thrift Shop", dan
Best Rap Album. Terlebih ketika dia melakukan performance penutupan, 34 pasangan gay dan hetero muncul sebagai bagian dari performance melangsungkan pernikahan di acara Grammy (yea, yea, Americans are so dramatic and that is one of the reasons why I'm writing this). Buat yang melek lagu rap, Macklemore sangat menarik perhatian peminat dunia hiphop karena:

1. Orang kulit putih pertama setelah Eminem yg dianggap punya kualitas dan bakat untuk nge-rap
2. Lagu "Same Love" yg intinya mendukung gay marriage (di dunia hiphop, gay masih dianggap tabu. Check out the song though) dan,
3. Sampai sekarang Macklemore belum tanda tangan kontrak dengan record label besar mana pun (ini ngga biasa mengingat besarnya industri musik amerika dan sudah terkenalnya Macklemore. Biasanya orang-orang kayak gini dianggap masih original dan down to earth)




Segera setelah Macklemore jadi bahan pembicaraan lanjut dan berujung dengan tingkat kepo yg tinggi dari masyarakat internasional, diubek-ubek lah timeline twitter-nya sampai 4 tahun yg lalu (or so..) dan ditemukan 1 atau 2 tweet yg isinya bernada homophobic. Heboh lah sekian orang yang dramatis. But DUDE!!!! Here's the thing, berdasarkan point nomer 2 di atas, Macklemore adalah satu-satunya (at least yg terkenal secara internasional) rapper hiphop yg terang-terangan buat satu lagu KHUSUS tentang marriage equality dan sangat vokal. Entah kenapa orang-orang ini stuck in the past dan mempermasalahkan Macklemore PERNAH homofobia.

(insert long silent of confusion and facepalm here........................................................................)

Gue pun mengeluarkan opini pribadi dong di twitter. Gue bilang SO WHAT kalau dia PERNAH homofobia. Masih banyak yang lebih parah dari itu, salah satunya adalah orang-orang yang MASIH homofobia. TERNYATA...ada satu ID twitter yg bernama homophobiaphobe (lo ngerti dong ya objektifnya akun twitter ini apa?) yang ngga setuju dengan opini gue. Katanya intinya homofobia itu SALAH banget. Jadi mau di masa lalu kek, itu sama aja dengan masih terjadi. eng ing eng..bingung dong gue...ni orang ngga ngerti suatu keadaan yang dinamakan pembelajaran diri ya...???? (Atau mungkin orang bule kagak ngerti istilah insaf dan tobat hehe)

Berhubung gue ngga suka dengan yang namanya debat kusir di twitter karena itu media yg sangat tolol untuk bertukar ide panjang lebar, gue pilih untuk mereply satu kali aja dan kalau direply dengan opini tolol lagi, gue ngga mau respon. Gue jawab kalau setiap orang bisa aja berbuat kesalahan dan sepertinya Macklemore belajar sesuatu (makanya berubah jadi suporter LGBT). Apa iya kita harus nyalahin orang terus-terusan yang udah ngga melakukan "kejahatan" lagi? eehh..jawabannya orang ini malah "Tau darimana lo dia udah belajar sesuatu?"

(insert long silent of confusion and facepalm here........................................................................)

Gue kalau udah memantapkan hati (caelah) untuk tidak menjawab, maka gue ga mau jawab reply orang ini lagi. Males bok, kebayang ngajarin anak TK belajar bahasa Prancis lewat Twitter gituh XD. Lucunya pacar gue malah panasan sama ni orang dan melanjutkan "diskusi" menggunakan akunnya sendiri. Kebodohan orang ini pun semakin terbuka. Dia bilang Macklemore mungkin saat ini jadi suporter vokal kaum LGBT, tapi menurut dia Macklemore melakukannya dengan banyak cara yang salah...

Pacar pun bertanya..."Banyak salah gimana ya...?"

homophobiaphobe menjawab: Macklemore itu cowok, kulit putih, dan hetero. Jadi dia punya banyak social privilege.

(insert long silent of confusion and facepalm here........................................................................)

TERUS APA HUBUNGANNYA SAMA CARA DIA DUKUNG LGBT, NYET? Jadi begini ya kengkawan queer dan non-queer yang baik hati dan pinter-pinter...di tumblr beberapa tahun terakhir ini banyak user yang salah asuhan. Umumnya asuhan sesama user goblok tumblr dan kitab mereka mungkin ngga jauh-jauh dari wikipedia dan social privilage diartikan serta digunakan secara bebas, sebebas-bebasnya udel bodong mereka. Menurut para salah asuhan ini, ada trait-trait manusia yang menyebabkan secara otomatis hidup mereka PALING MUDAH diantara semua bentuk manusia di dunia. Tingkat yang paling tinggi itu ya kayak Macklemore: Kulit putih, Pria, dan Hetero (+ sosial ekonomi atas). Secara otomatis pula, para user goblok ini yang sebagian besar trait-nya kebalikan dari itu langsung menghakimi dan ngga suka (bahasa sederhananya sih 'IRI' dan "Krisis PD"). Gue kayaknya ngga perlu menjelaskan kenapa cara berpikir kayak gitu cetek banget. Apa betul kalau lo cowok, kulit putih dan hetero artinya hidup lo udah pasti otomatis MUDAH? Yes, I FUCKING KNOW what social privilege is, but it's not that fucking simple. Kata kaum sosialita jakarta, "Ngga ejuketet benjet deh ni orang".

Supaya kita sepaham, definisi social privilege menurut wikipedia adalah advantages that one group accrues from society as on the disadvantages that another group experiences. Ya, gue setuju bahwa social privilege ini adalah fakta dan realita sosial. Ya, gue setuju bahwa kala lo terlahir cowok, kulit putih, hetero, dan berduit memang lo dapet privilege lebih dari yang bukan. Yang gue ngga setuju adalah sikap membenci, cepat menghakimi dan sok taunya para user goblok ini terhadap orang-orang dengan social privilege. Siapa yang tau masalah-masalah apa yang setiap individu hadapi terlepas dari warna kulit, sex, orientasi seksual dan isi kantongnya?

Kebodohan berikutnya orang ini adalah, dia menyatakan bahwa orang-orang yang punya social privilede ini ngga perlu ikut-ikutan jadi suporter kaum minoritas (LGBT) dan dia sangat menolak uluran tangan dari orang-orang seperti Macklemore. Kenapa? Mana gue tau hahaha...Intinya buat mereka yang boleh jadi aktivis dan suporter kaum LGBT itu ya hanya boleh kaum LGBT.

(insert long silent of confusion and facepalm here........................................................................)

Ironis, ID twitternya benci sama homofobia padahal yang dia lakukan PERSIS dengan sifat yang dia benci.

Dalam beberapa jam tweet Macklemore yang katanya mengindikasikan dia homofobia itu ternyata bisa dijelaskan karena dia ikut suatu event LGBT dan orang keburu main tuduh dengan arti twitter dia. Tapi sekali lagi, kalau dia PERNAH homofobia terus kenapa? Gue malah lebih suka orang-orang yang bisa merubah cara berpikir dan sikap yang salah.

Gue sih cuma bisa geremet-geremet smartphone gue, nahan diri ngga ngasih ceramah panjang lebar ke orang itu. Dasar orang gila. Dia terus-terusan usaha mention gue karena menurut dia gue salah ngerti. Serah apa kata lo deh, nyet. Gue anti orang-orang yang rasis, dongo, ngga nyadar pula. Dadaaaahhhh....


3 komentar:

Anonim mengatakan...

Amen!

-Elle

Kencana mengatakan...

Maaf Mbak, bukannya Anda juga bigot?

Di beberapa postingan, Anda terang-terangan mengaku homofobik dan membenci lesbian (anehnya oke dengan pria gay). Atau bagaimana dengan postingan Anda yang ingin melempar lesbian ke lautan?

Mithya mengatakan...

Pertanyaan yang menarik! Tapi sulit untuk dijawab karena terlalu rumit. Gue coba ya..

Gue memang mengaku homofobik dan ngga bangga sama sekali dengan label itu. Apalagi karena gue sendiri queer. Homofobik itu ngga baik sama sekali!

Sayangnya, gue juga bukan satu-satunya. Banyak teman queer, lesbian atau gay yang karena dibesarkan dengan ajaran tradisional dan konvensional di negara tercinta kita ini, hasilnya secara otomatis menjadi homofobik. Homofobik juga ngga harus selalu ditujukan ke orang lain. Banyak juga yang jadi benci diri sendiri. Suatu keadaan yang menyedihkan dan perlu diperhatikan supaya bisa diperangi.

Homofobik gue juga jangan disalah artikan. Bukan berarti gue jadi buta dan takut dengan kelompok LGBT tanpa alasan, karena itu ngga benar. Homofobik gue itu adalah khusus ke sulit untuk menerima perempuan yang mau terlihat seperti laki-laki (tapi bukan transeksual ya. Gue sadar banget kalau harusnya ngga ada masalah sama sekali dengan hal itu. Gue sendiri waktu jaman sekolah mungkin bisa dihitung pernah jadi seorang butch.

Tapi sulit untuk melawan ajaran dari kecil yang menyebabkan perasaan takut dengan para lesbian yang bentuknya butch. Tapi bukan berarti 100% ngga suka dengan butch ya. Temen gue banyak yang butch dan gue sih asik-asik aja. Kalau sampai benci...rasanya ngga deh. Boleh tau saya pernah bilang benci lesbian di postingan yang mana? Biar bisa diklarisifikasi. Tentang yang lempar ke laut juga yang mana ya? Mungkin ada konteks artikelnya yang terlewat.

Kalau saya ngga salah, Bigot itu definisinya intoleran dengan orang lain yang tidak sepaham. Gue rasa sih gue ngga sampe segitu ya...atau setidaknya berusaha sebaik mungkin untuk menjauhi sifat bigot ini. Karena kalau mau dilihat secara detil, ngga ada satu pun manusia yang pada suatu waktu di masa hidupnya ngga pernah jadi seorang bigot terhadap suatu kasus tertentu.

Contoh: Lo ribut sama orang lain yang milih calon presiden yang berbeda dengan lo, sampe lo males main bareng sama mereka itu udah masuk sifat bigot.

Ngga aneh sebenernya kalau gue bisa lebih nyaman dengan gay cowok daripada lesbian. Karena orientasi seksual atau ketertarikan seorang manusia ngga sesederhana LGBT tok. Makanya gue menyebut diri gue queer. Alias ngga jelas. Ngga ada garis batas definisi ini itu yang ditetapkan oleh masyarakat atau media atau bahkan oleh komunitas LGBT sendiri yang sok tau.

Gue lebih tertarik dengan pria maupun wanita yang seksualitas dan gender-nya seimbang.

Gue harap jawaban gue cukup jelas, soalnya memang ribet dan riweh kalau bahas hal seperti ini lewat tulisan ^^