Gue nulis menurut kepala gue, kalau lo punya twist sendiri, that's your problem. Got it? (widiih gue galak. hihi)
Mau ngebahas soal habit pedekate.
A step before you decide to take another level. Jadian atau mundur eh atau HTS'an. (kemudian gue dibooo'in. Nyam nyam)
Sempat kebahas sama teman, kalau pedekate (baca EYD : pendekatan), menurut beliau ga boleh berlebihan ditunjukan, biasa aja katanya.
Dan gue sukses mengernyitkan dahi.
Well, man. OK. Gue terima, mungkin maksudnya biar ga terlalu tinggi euphorianya.
Kata si teman, soalnya PDKT identik dengan kepalsuan. (gue : menghela nafas, ngangguk), jadi mendingan ya
be your self, ga usah istimewa-istimewa, biasa aja.
Setelah mengkretekan tangan (itu lho tangan di kretekin, haha. membantu banget penjelasan gue) dan baca doa (halah!), gue sih pada dasarnya setuju, part "be your self" nya.
Tapi agak ngganjelnya di bagian "ga usah istimewa-istimewa". (mendadak langsung pengen Chibi-chibi Istimewa! hihi)
Kalau gue bilang ya, PDKT itu masa-masa "sugar coating" , ya namanya orang naksir, pasti kan karena certain reasons, jadinya yang pengen nampak "lebih" dari orang-orang yang ga naksir.
Ya masa iya, lo memperlakukan gebetan lo sama kaya lo memperlakukan temen lo? Ga dong?
PDKT adalah kesempatan lo untuk nunjukin, lo ga pengen jadi sekedar teman biasa dan lo itu beda, lo itu istimewa (lagi! kenapa coba gue dan istimewa, kepengen martabak kayanya. hihi)
Lo layak dan berhak banget untuk mendapatkan response positif darinya.
Jatuh cinta konon bikin orang jadi bukan dirinya, sifat lo jadi berubah mengikuti kebutuhan pendekatan, yang ga hobby mandi jadi ga pernah mandi, wehehe. Ga deng, yang ga hobby mandi, tapi karena si gebetan hobby mandi,
jadi dia bentar-bentar mandi sambil separo laporan di twitter sambil ngegombal "
Aku udah mandi yang ke 3x hari ini, soalnya kalo deket2 km gerah, kamu hot beud sih cc: @xxx" ,
terus disambung "
aku rela deh mandi terus-terusan nemenin kamu" , terus mulai ngaco "
aku pokoknya mau jadi sabun, shower, gayung, atau apapun yang bisa kamu pegang pas mandi" . hihi.
Ya kaya gitu deh.
Lo jadi agak-agak ngaco pas lagi naksir orang, kaya salesman yang usaha banget approach klien, kasih diskon kesabaran, pelayanan antar jemput ekstra, voucher menonton sambil diangetin tangannya hehe. Tapi masih wajar kan?
Ga papa berkelakuan menyimpang, kalau ada yang bilang 'eh dia kok ramah ama gue doang ya, ama yang lain engga' , jangan seudzon dulu dengan mikir 'oh pasti dia bukan org yang ramah sebenarnya" , ga valid musti gitu. Siapa tau, kehadiran lo ngasih perubahan segitu positifnya.
Dan who knows, orang yang ramah siapa aja itu bisa jadi pertanda dia womanizer. Hehe.
Prinsipnya orang yang spesial berhak atas perlakuan spesial.
Tokh apapun usaha lo, balik lagi ke orang yang lo taksir, minat ga ama lo. Lebih-lebih lagi, kenal ga sama elo? Jangan-jangan ternyata lo cuma platonis, dia di layar kaca, terus lo beli bunga, di pajang di depan tipi sambil monyong-monyong bilang I Love You, itu sih lo gila.
So, kalau gue yaa, ga papa lo memperlakukan dengan istimewa si gebetan, karena dia memang istimewa di hati kan? Seberapa besar usaha lo, itu menunjukan seberapa besar niat lo ngedeketin dia dan rasa suka lo ke dia, right?
Dan apapun hasilnya, man, lo udah berusaha, kalau ga dapat ya probably wasn't your lucky day. Beranjaklah, pengalaman ga ada yang sia-sia kok. =)
Fight for the gebetans! Show them your best
Sent from BlackBerry® device ; please kindly excuse typos, brevity, abbreviations or anacoluthia.
3 komentar:
Setubuh!
Yay. Ada yang setubuh. Hehehe
Menurut eik si..
Usaha itu emang wajib hukumnya. Mau dapetin yang kita mau kan harus pake usaha,ga cuma pas mau dapet pacar doang. Cuma ya usahanya kaya gimana dulu, kalo jadinya ga original, lebay, palsu dan dipaksa2in,gw sendiri juga males dideketin orang yang kaya gitu. Contohnya disuruh ngerayap di aspal mau, curiganya pas udah jadian disuruh jemput aja ga bisa.hehe..Semacam itulah.
Orang yang tulus mau gimana juga menarik buat digebetin balik (kalo guwee)
Cheers
-koleb-
Posting Komentar