Halaman

Minggu, 02 November 2008

One Smart Monkey


Begini nih kalo monyet inisiatif buat undang-undang..

Konon…si pembuat UU sudah habis kontraknya di dunia, di saat terakhirnya – dia berfikir bahwa dia akan meninggal dengan hati ikhlas dan lega, karena sudah melaksanakan fitrahnya sebagai manusia yang benar, membuat peraturan yang digdaya dan ‘dia pikir’ dapat menjaga otak-hati-mata-tangan manusia dari perbuatan cabul.

Waktu hijrah ke alam ghoib, dia menunggu dengan senyum ceria…”pahala-ku yang kemaren pasti dihitung, aku kan udah capek-capek adu otot dengan manusia manusia mungkar dan cabul – huh! Dasar manusia! Padahal UU itu kan buat kepentingan bersama” . Tunggu – punya tunggu…dia baru sadar, lho kok sekelilingnya sepi, ga ada apa-apa…waddduh jangan-jangan nyasar.

Ga berapa lama, Tuan Malaikat lewat, tersaruk-saruk ia mengejar..”permisi Tuan..Bang…Ooom..permisi”…Tuan Malaikat berhenti dan memandangnya takjub. “Ya?”..”Begini, saya mau tanya…kenapa saya disini ya? Memang tidak ada perhitungan pahala dan dosa saya seperti di kitab-kitab ya? Uuh, atau… saya harus menunggu lagi?”.
Tuan Malaikat tersenyum dan menjawab sabar “Oooh, kalo buat kamu – memang tidak ada perhitungannya. Yang ada perhitungannya itu hanya buat manusia”. Dia bingung..”Lho, emangnya…saya?”. Tuan Malaikat menepuk pundaknya, tersenyum dan berlalu....”Kamu kan monyet .. jadi kamu tenang-tenang aja disini”.

Woooo…pantesin!

Note;
Didasari kenyataan bahwa monyet memiliki 98% persamaan dengan manusia.

Tidak ada komentar: