Tulisan ini sebenernya mau gau post dari awal bulan desember, tapi karena berbagai macam hal yang berhalangan, jadinya setelah 2 bulan kemudian baru bisa terealisasi. Waktu itu jadi bahan pemikiran gue yang diawalin dari perbincangan sama beberapa temen. Kebetulan tanggal 1 Desember adalah peringatan hari AIDS sedunia dan gue teringat kalau penyakit AIDS ini sering sekali diasosiasikan dengan kelompok homoseksual. Bahkan untuk beberapa orang, homoseksual bukan hanya diasosiasikan, tetapi juga diangggap sebagai sumber asal penyakit ini. Yang lebih ekstrim lagi bahkan akan mengatakan kalau penyakit ini merupakan “kiriman” dari tuhan untuk menghukum kelompok homoseksual.
Gue sih ngga ada niat untuk membicarakan atau membela apalagi membuktikan benar atau salahnya pendapat dan asumsi beberapa orang ini. Gue jadi penasaran aja kenapa kok sepertinya kelompok homoseksual sering dikaitkan dengan segala hal yang buruk-buruk tanpa perlu dicek kebenarannya, ngga perduli betapa ngga masuk akalnya pendapat tersebut.
Gue pun akhirnya nyari tahu sedikit-sedikit sejarah AIDS. Gue yakin udah banyak yang mengangkat isu ini, tapi gue mau sharing dari sisi awal penelitian kedokteran dengan sedikit lebih rinci. Buat anak-anak kedokteran yang kebetulan mampir baca, tolong dikoreksi yang kalau ada kesalahan.
AIDS atau Acquired immune deficiency syndrome mulai dikenal pertama kali pada tahun 1981 dan dilaporkan diderita oleh 5 orang pria homoseksual. Kelimanya mengalami pneumonia pneumocystis, yaitu pneumonia yang terjadi karena serangan pneumocystis terhadap orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Sebenarnya pneumocystis ini merupakan parasit yang juga terdapat di paru-paru orang sehat, hanya saja ketika daya tahan tubuh menurun, pneumocystis bisa menjadi penyakit yang fatal. Seperti yang kita ketahui, pada akhirnya dimengerti bahwa AIDS menurunkan hingga sampai mungkin mematikan daya tahan tubuh manusia. Karenanya menyebabkan penderitanya mudah terkena penyakit-penyakit yang sifatnya menular atau tumor. Dari hasil jurnal CDC (Centers for Disease Control), fakta bahwa orientasi seksual kelima pria ini adalah homoseksual, memberikan satu sugesti bahwa penyakit ini berkaitan dengan gaya hidup homoseksual. Bukan itu aja, virus yang sama ditemukan di kelima pria ini (CMV) mudah dideteksi melalui sperma mereka dan tidak dapat dideteksi melalui urine. Karenanya para peneliti pada waktu itu membuat kesimpulan bahwa salah satu cara penyakit ini dapat menular adalah melalui sperma.
Penyakit ini diberikan nama GRID oleh para dokter pada waktu itu. Singkatan dari Gay-related Immune deficiency. Lalu setelah melalui penelitian yang lebih luas lagi, GRID sempat disebut dengan penyakit 4H, yaitu Haitians (asal mula virus ini muncul), homoseksual, hemophilia dan pengguna Heroin. Serta seiring perjalanan waktu dan melalui penelitian yang lebih baik lagi, kedua nama ini disadari memiliki sugesti hubungan negatif terhadap kaum homoseksual dan orang Haiti sehingga diubah menjadi AIDS yang lebih objektif.
Bisa dilihat, walaupun pada waktu itu gaya hidup homoseksual jauh lebih tidak dapat diterima daripada sekarang, pada awalnya para peneliti punya dasar yang kuat kenapa mereka mengira AIDS berhubungan dengan gaya hidup homoseksual. Mereka ngga pernah bilang secara langsung kalau gaya hidup Homoseksual penyebab AIDS, tapi hasil penelitian mereka mengatakan “The fact that these patients were all homosexuals suggests an association between some aspect of a homosexual lifestyle or disease acquired through sexual contact and Pneumocystis pneumonia in this population”. Sangat wajar mengambil kesimpulan seperti itu dan sangat wajar juga ketika prejudice dicampur dengan minimnya pengetahuan, masyarakat menganggap bahwa AIDS adalah penyakit yang dibawa oleh para kaum homoseksual.
Sekali lagi gue mau menyatakan, gue ngga ada niat menggurui. Mau sharing aja apa yang gue dapet dari baca-baca sedikit tentang AIDS. Dari yang awalnya sedikit kesel dengan asosiasi negatif antar homoseksual dan AIDS sampai akhirnya sekarang gue mengerti kenapa asosiasi ini bisa terjadi. Gue juga mau mengingatkan sama temen-temen yang punya perasaan kesel dengan asosiasi negatif ini kalau pandangan ini ngga sepenuhnya salah. Terlepas dari apa orientasi seksual seseorang, tapi kalau perilaku seksualnya tidak dijaga, penyakit menular apa pun bisa menjadi ancaman. Seperti yang pernah gue bilang, fakta bahwa kalian (kita) ngga bisa menghamili satu sama lain, memudahkan hubungan seksual antar pasangan. Gue yakin ngga semua homoseksual atau queer seenaknya gonta ganti pasangan. Jadi, supaya ngga diasosiasikan lagi, coba deh jadi orang yang lebih dewasa dan smart dalam melakukan hubungan seksual.
Bagi yang tertarik dengan jurnal CDC tentang GRID pada saat itu, bisa klik kesini.
Semoga sharing gue bermanfaat ya ^^
Jurnal: Pneumocystis Pneumonia. Epidemiologic Notes and Reports. 1981; 30(21); 1-3
4 komentar:
yay! i love this post. Kamu berhasil bikin aku manggut2. haha. Thanks for the information, sayang. Ayo nulis lagi! Habiskan list topic dan draft di notepad.=)
hehe lupa nulis nama. Ini Carmen
@Lushka: halo salam kenal =) lucu deh blognya
@Mithya: Oo ternyata gitu ya sejarah asosiasinya. Memang sih mentang2 L, jadi suka mikir, ah kalau STD sih ga bakal kena ah. Tapi setelah dipikir2 lagi, serem juga kalau kita ga tau orang yang kita tiduri sepenuhnya (walau dia bilang L eksklusif). Lagi2 siapa sih orang yang kenal orang lain sepenuhnya? Konsep absurd. Dan kalau kenal pun, kan ga bisa jamin yang dia tiduri sebelumnya itu non-STD atau ga. Brrr... Jadi lebih baik setia yaaa.
@Carmen, salam kenaaaaal, yay makasiiiiii dibilaang Lucy hehe
Posting Komentar