Indahnya duniaa

Ini photo gue ambil di parkiran belakang warung makan-di Ancol. Itu yang muka yang punya mirip mbah tante Mega partai korned.

Waktu itu makan siang berdua ama Teh Iin. Turun dari mobil,gue kaget. Alamakjan!! Di kiri mobil, ada bapak-bapak terbujur di atas dipan dibawah pohon rindang. Najong!gue shock.

Setelah beberapa detik, gue narik napas lega. Perut gembul bapak-bapak itu gerak alus,naik turun. Which meant,masih idup itu manusia.

Abis itu,baru deh gue ngikik dan terharu. Hihihi. Tau ga lo, di bawah dipan ada dua kucing yang juga lagi jadi 'mayat'. Udah gitu yang lebih absurd lagi adalah keadaan si Bapak.

Mungkin karena cuaca lagi panas dengan angin sepoi-sepoi,makanya dia milih boci disitu, di bawah pohon rindang. Tapi bukan tanpa resiko ternyata. Si pohon lagi berbunga buanyak, itu bunga yang kuning kecil-kecil. Bayangkan ini, tidur lelap nganga dibawah pohon besar yang sedang berbunga lebat,disertai angin sepoi-sepoi. Hasilnya, pemandangan orang mati!huehehe. Gimana gue ga shock tadi, lha si bapak diem aja,dengan mulut nganga yang berisi kembang! Seluruh muka dan badannya bertabur kembang!huahahahaha. Parah banged.

Puas ketawa,gue jadi tercenung .cenung cenung. Eh itu sih cenut-cenut. Bukan. Gue jadi mikir dan kangen enaknya nyantai siang-siang boci di bawah pohon *minus bertabur bunga, tentunya*. 10tahun terakhir ini, idup gue terbelenggu duit. Standard kesenangan adalah gue bisa beli apa, punya apa, dapat apa. Padahal boci dibawah pohon itu sangat membahagiakan, gratis pula, ga perlu bayar lìstrik buat nyalain AC biar sejuk. Ga perlu punya ipod, cd buat nyetel lagu ninabobok, angin dan gesekan daun punya mantera 'ayo mengantuk'. Sigh.

Siapa yang punya rumah pohon rindang enak buat boci?gue numpaang tidur huehehe