Halaman

Kamis, 10 Desember 2009

My top 5 cold hearted heroine in movies

Gue cepet sekali suka dengan tokoh-tokoh khayalan pembasmi kejahatan cantik dengan tambahan masa lalu yang suram. Meninggalkan bekas luka mental yang ngga bisa disembuhkan karena masih belum terjawab sehingga dijadikan alasan mereka buat melakukan balas dendam. Gue menekankan kata “pembasmi kejahatan” karena dia belum tentu “pembela kebenaran”. Segala tindakannya yang didorong oleh balas dendam mungkin memang ditujukan kepada orang-orang jahat yang pantas mendapat balasan, tapi deep down in her heart, apa yang dia lakukan bukan untuk kebaikan orang banyak. Semuanya untuk kepuasan diri sendiri. Atau gue yang berharap tokoh-tokoh khayalan ini sebenarnya seperti itu ya? hehe.. Rata-rata cewek-cewek ini punya tampang dingin yang beneran bisa ngasih pancaran tatapan “Touch me and I’ll shoot you because I can”.

Setelah mengingat-ingat gue akhirnya nentuin 5 besar. Kalau mungkin ada yang terlewat mari maafkan diri sendiri soalnya lupa hehe. These girls are:

1.

Nama: Trinity

Movie: The Matrix, Matrix Reloaded, & Matrix Revolution

Pekerjaan: Hacker / anggota front pembebasan Zion

She could be the icon dari perempuan-perempuan “pembasmi kejahatan” berwajah dingin. The first character dari film yang bikin gue sadar, tipe cewek apa yang gue suka dari film. Nama asli maupun latar belakangnya ngga pernah diceritakan dengan jelas. Walaupun semua kemampuan dia dapat dari download data ke otak, tetep aja keren waktu dia bisa mengendarai motor besar, helikopter dan menguasai beberapa ilmu bela diri dunia.

Gue langsung menilai sifatnya dari beberapa menit pertama film The matrix: Tenang. Mau dihajar sama truk, dikejar-kejar agen dari satu atap rumah ke atap rumah yang lain, atau melawan puluhan robot, dia tetep tenang. Mungkin juga karena dia udah bisa mengintegrasikan kenyataan bahwa dunia bukan suatu hal yang nyata.

Agak sedikit ilfil setelah dia jatuh cinta sama Neo. Malah jadi girly dan lembek. Jadi "Nyonya Neo" banget. But hey, they say there’s always a great lady behind a great man.


2.


Nama: T’Pol

TV series: Star Trek Enterprise

Pekerjaan: Sub-Komandan pesawat Enterprise

Sebenernya nilai plus pertama dari T’Pol adalah dia berasal dari bangsa Vulcan. Bangsa alien favorit gue dari Star Trek. Bangsa alien kedua yang menurut gue keren banget setelah Xenomorph dari planet Acheron atau apa yang orang awam kenal dengan sebutan “Alien” aja dari film Alien. Buat yang bukan trekkie, mungkin cuma tau segelintir cerita Star Trek. Star Trek terdiri dari 5 seri sejauh ini dan T’Pol adalah salah satu karakter dari seri enterprise, seri terbaru dari Star Trek. As far as I know, dia satu-satunya kru utama pesawat Star Trek dari bangsa Vulcan setelah Mr. Spock. Vulcan mungkin sama dengan manusia bumi yang punya penyakit kronis bipolar, karenanya mereka harus bisa melatih emosi mereka dengan baik. Jatohnya emang jadi datar dan kelewat logis. Di dunia star fleet, they are the perfect soldier.

Mirip dengan karakter Ziva, T’Pol harus belajar dari kebudayaan Vulcan yang teratur, datar dan logis masuk ke kebudayaan manusia yang emosional, berantakan dan (kata orang Vulcan) baunya ngga enak. Kalo dipelototin mirip Milla Jovovich ya ^^


3.

Nama: Kate Beckett

TV series: Castle

Pekerjaan: Detektif NYPD

Alkisah suatu malam Kate rencana makan malam bersama orangtuanya. Dia pergi lebih dulu bersama sang Ayah ke restoran. Setelah ditunggu beberapa jam, Ibunya ngga datang-datang juga ke restoran. Ketika Kate dan ayahnya memutuskan untuk pulang ke rumah, seorang detektif udah nunggu untuk ngasih berita buruk. Ibu Kate ditemukan di jalan dalam keadaan ditusuk pisau berkali-kali. Segala perhiasan dan uang masih utuh sehingga itu bukan perampokan. Tanda-tanda kekerasan seksual juga ngga ditemukan. Kepolisian akhirnya menutup kasus dengan cerita Ibu Kate hanyalah korban malang serangan pertarungan antar geng. Kate akhirnya masuk ke kepolisian dengan niat awal terus mencari kejelasan atas kasus kematian Ibunya. Tapi setelah harus melewati masa depresi dan terapi psikiatri selama setahun, she let it go. Masih ada kasus lain yang bisa dia selesaikan dan membantu orang lain agar ngga jadi seperti dia.

Sepertinya terbentuk tambah dingin karena dia harus membawahi polisi-polisi yang rata-rata pria. Hebatnya dalam cerita ini dia ngga pernah diceritakan dianggap sebagai polisi lemah hanya karena dia perempuan. Di beberapa adegan, kelembutan dia bisa terlihat ketika dia berusaha berbicara dengan anggota keluarga yang ditinggalkan korban dalam keadaan marah atau sedih. Sepertinya pernah berada di posisi itu bikin dia lebih peka.

The best part is she reads! Yep, di cerita ini ternyata dia ngikutin novel-novel Castle (partner dodolnya yang seorang novelis). Seiring jalan cerita diungkap kalau dia memang orang yang suka baca buku. Ting nong! I smell I smart girl. Satu nilai plus lagi, she drinks vodka. Just my right kind of women.

4.

Nama: Ziva David

TV series: Navy Criminal Investigation Service (NCIS)

Pekerjaan: Agen Mossad dan liaison sementara NCIS

Ziva kehilangan adik perempuannya yang masih kecil di salah satu bom bunuh diri Israel. Setelah itu dia memutuskan untuk masuk sekolah tentara. Karena ngga dipanggil-panggil untuk ikut perang, dia memutuskan masuk lembaga intelegensi Mossad yang setara dengan FBI milik Amerika atau KGB milik Rusia. Ayahnya sendiri adalah direktur Mossad and he’s really not a kind person kalau sudah berhubungan dengan pekerjaan. Ziva punya keahlian bela diri yang sangat bagus, ahli menggunakan pisau sebagai senjata, tahu kebudayaan-kebudayaan yang berhubungan dengan timur tengah (it’s somehow turns me on haha),beragama Yahudi, and she can be anything you want dalam menyelesaian suatu kasus. Karena lingkungannya sejak kecil dikelilingi laki-laki (dan mungkin budaya Israel juga), Ziva jadi tomboy dan perilakunya sedikit manly. Tapi jangan tanya if she can be a lady. That’s what makes her SO hot.

Di awal cerita ketika dia mulai jadi salah satu karakter tetap, Ziva harus membunuh kakak tirinya sendiri (satu Ayah, beda Ibu) karena berkhianat dari prinsip Mossad. Menarik banget melihat karakter seseorang yang punya latar belakang Israel yang keras dan penuh rasa curiga lalu mulai perlahan-lahan belajar budaya liberal Amerika dan percaya dengan teman-teman satu timnya.

5.

Nama: Evil Willow (Willow Rosenberg)

TV seri: Buffy The Vampire Slayer

Pekerjaan: Mahasiswi / Wicca

Willow Rosenberg, tokoh sidekick yang lemah dan nerdy. The only power she had was brain. Tapi seiring seri ini berjalan selama 7 tahun, Willow akhirnya menemukan kekuatan dia sebenernya: magic and women. Setelah putus dari oh-my-god-he’s-so-cool Oz (Austin Green), Willow becomes a lesbian. Bersamaan dengan mulai belajar tentang magic, Willow juga mulai jatuh cinta dengan Tara. Mungkin diantara semua karakter yang ada di BTVS, Willow adalah satu-satunya karakter yang perubahannya bisa terlihat sangat signifikan.

SO....karakter evil Willow ini hanya muncul di sekitar 3 episode terakhir dari season 6. Tara mati tertembak peluru nyasar di hadapan dia dan Willow hilang akal. Beneran hilang akal. Kebayang kalau seseorang dengan kekuatan magic begitu besar setara dewa hilang akal? Yea, I know seharusnya ini list tokoh “pembasmi kejahatan”. Hear me out first. Langkah awal yang dia lakukan sebagai evil Willow adalah dia pergi mengejar cowok yang pelurunya nyasar ke Tara. What did she do? Pertama-tama dia dorong pelan-pelan peluru masuk ke dada cowok itu. Tapi ngga sampe mati. Next, dia kulitin hidup-hidup. Ahhh..isnt it nice? Hehe..cowok ini memang tokoh penjahat oon. Jadi evil Willow sudah “membasmi kejahatan”. Berikutnya evil Willow bergegas mau menghancurkan dunia..dengan alasan dia bisa merasakan semua perasaan negatif yang ada dunia dan manusia ngga pantas lagi untuk hidup dan membuat kerusakan. See? Dia “pembasmi kejahatan” toh? Hehe...

Dengan make up wajah penuh urat ungu yang pas dan perasaan yang hancur berantakan kehilangan pacar lesbinya, she is my ultimate Cold hearted Heroine.

2 komentar:

Sinyo mengatakan...

aku teteup suka Angie Jolot sebagai Lara Croft di Tomb Raider... hihihi... :))

Lushka mengatakan...

uma thurman! The bride-kill bill vol.1-2