Halaman

Kamis, 03 Desember 2009

New Moon

Gue punya ekspetansi lebih dengan film ini dibandingkan dengan film pertama. Melihat trailernya yang kali ini lebih menjual daripada trailer sebelumnya, kesannya menawarkan adegan action yang lebih banyak. Turns out ya datar-datar aja. Bahkan menyakitkan buat gue nonton. Literally.

Akting R.Pattz dan K. Stew masih tetep kayak orang nahan sakit atau nahan Buang air besar. Mengerenyit, mendesah, buang muka, terbata-bata. Painful to watch. What? mereka mencoba menggambarkan rasa sakit di hati mereka? Rasa ngga bisa nahan diri to jump at each other and have sex? menahan diri ngga makan pacarnya idup-idup? Well, they failed.

Seperti buzz banyak twihard akhir-akhir ini, kalau gue disuruh milih team Jake atau team Eddie, definitely Jake. Aktingnya jauh lebih natural walaupun ukuran idungnya cukup menyita perhatian gue. dan badannya...masyaAllah ya robbi....yang gue suka dari film New Moon cuma banyaknya para pria bertelanjang dada dengan perut berotot *ngiler*. Mau sewot sih, kenapa juga mereka harus ngga pake baju kemana-mana? Katanya daerahnya sering ujan? Karena biar ngga ngerusak baju pas berubah jadi serigala? Tetep aja buat gue ngga masuk akal. But again, I'm not complaining (much) for those breathless (and breastless) moments =D

Lagi-lagi contoh betapa buruknya suatu adaptasi buku ke dalam film dipamerkan oleh New Moon. Gue yang ngga baca novelnya aja tau kalo semua masalah ditumplekin dalam waktu 2 setengah jam. Mau-ngga-mau-ngga-sakit-putus-mau-ngga-sakit-mau-putus-jadian...jeng, jeng, jeeeeeennngg...jangan lupa dengan akting "kesakitan" robert dan kristen. Gue beberapa kali harus ngingetin diri untuk narik napas meregangkan otot. Gue bisa ngerti emosi apa yang berusaha diceritakan, tapi gue malah end up kesakitan sendiri berusaha memaksakan ngerasain emosi para tokohnya. Mereka sama sekali ngga berhasil. Mungkin lebih baik mereka buat twilight dalam bentuk broadway. Terserah kan mau berapa lama dan diperankan para aktor yang ngerti dengan tata cara akting mengekspresikan emosi.

Tapi di film ini gue jadi lebih memperhatikan seorang Alice Cullen dan berharap Bella pacaran aja sama dia hehehe...adegan ngobrol di sofa rumah Bella malah bikin gue menghayal kalau mereka tiba-tiba kissing and bye bye Eddie or Jake. *sigh* cari fanfictionnya ahhh....hahaha..

One thing for sure, mereka sudah memperbaiki adegan berantem di film pertama yang terlihat seperti teknologi film seri jadi film theater. Really do reminds me of Harry Potter's. Mulai main sama CG malah terlihat amatir. Gue masih ngga habis pikir untuk novel yang terjual 17 juta kopi dan digilai banyak orang, mereka ngga mau habis-habisan dalam pembuatan.

Gue juga ngga bisa menahan diri menganalisa kepribadian Bella. Cerita di film ini nunjukkin kalau Bella emang sakit. Have you seen a girl dengan withdrawal begitu parah ditinggal pacar? lesbians? gue punya seorang teman dekat yang perilakunya persis dengan Bella. Sulken, menarik diri, mimpi buruk etc ketika putus and she has problem with her mental health. Ini ditambah dengan jadi adrenaline junkie dan melihat bayangan pacarnya yang ngga ada dimana-mana....kekekeke...dia siap untuk direhabilitasi ke rumah sakit jiwa. Dia apa yang disebut dengan memiliki "ego" lemah. "ego"nya bolong-bolong digerogotin "id". jelas dia mengalami depresi (ini depresi beneran, bukan depresi kayak yang elo-elo pada suka ngaku-ngaku). Loh kok malah analisa kepribadian hehehe...

Gue suka dengan ide dan cerita twilight. Klan Vampir versus klan Werewolf akan selalu jadi bahan yang menarik buat gue. Tapi ngga ada yang brilian atau original dari cerita ini. Underworld was the bomb. Untuk cerita vampir (doang), polling eonline jelas memenangkan Buffy the vampire slayer. Just another love story yang disukai cewek-cewek penggemar sinteron atau telenovela. Jangan dibesar-besarkan sebagai story of the century lah. Tentunya karena gue cewek, gue ngga bisa memungkiri suka dengan cerita cinta yang berlarut-larut dan dramatis. Kebetulan lagi abis nonton banyak film horor dan thriller. New Moon bisa jadi penyeimbang yang cukup baik. Bahkan sambil nonton adegan terakhir, gue inget pernah di posisi Jacob gyahahahaha.....tapi belum ada satu pun adegan atau cerita twilight yang bikin gue mengerjap-kerjapkan mata, mengerenyitkan alis dan mengatakan "oh so sweet". Film ini jelas lebih baik dari yang pertama dalam hal perkembangan jalan cerita (dalam arti lebih banyak bukan lebih baik hehe). Gue akan mengikuti twilight saga, tapi gue sama sekali ngga berminat baca novelnya.

1 komentar:

Lushka mengatakan...

Tambahan dari gue:

Nonton film ini kaya lg belajar berenang-harus belajar ngatur nafas,kalo ga pasti kecapekan. Hehehe
Tips dr mithya lumayan membantu 'tempatkan diri sbg cewek menye2! Otherwise bakal monyong2 ntnnya' huahahaha.
Paling ngebantu emang Jacob, cakep gilak! apalagi pas abis ptg rambut. Badannya bikin ngileeer.Ccck. Apalagi dibanding mas edi yang vege 'sigh'. Aku ada bersama sam,paul dan Jake.
Oh Jake.
Dadaagh buhbye ,Bang Efrooon. Hihihi.

Untuk script, kr gw ga bc bukunya, gw sungguh tganggu dgn lines-lines romantis kepanjangan nan huek itu.
Adegan CGnyaa..hmm buaguuus bgt. Serius. *dgn muka serius idung kembang kempis bibir bkedut2 nahan ketawa*
tapii hanya kalo lo blm pnah ntn film hollywood sebelummya dan hanya ntn sinetron siluman perang2n di tpi/indosiar.
Yah tp lbh mending dbanding film pertama. Walaupun mual kebayang adegan super cheesy di padang bunga. Ama tatapan si muka pucat yg miring ke kiri waktu ngemeng ama ìsa.

Kemaren marathon ntn 'bulan baru' dan 2012 beneran menguras energi.cck cck.

#yay!besok nonton PA!ayang,pk baju lengan panjang dan bsiaplah ku-uwek2!