Disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya; suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal.
Just a place to share thoughts and opinions. We are definitely not a part of any factions than the truth finders.
Kamis, 28 November 2013
"Ni santas, ni putas, solo mujeres"
Rabu, 30 Oktober 2013
Banteng inside me.
Jumat, 20 September 2013
suatu sore
Semalem gue ketabok lagi, paling ngga di kepala gue sendiri.
Gue sadar banget, gue itu kritis. (hah!) Sangat peka & kritis malah, kalau di bikin skala, udah di ambang batas toleransi manusia.
Bagus dong? Doh Sama sekali engga!
"Pola kritis" gue ga bikin orang maju, karena pola pikir "peka , kritis dan kreatif" gue terjadi dengan berbagai kondisi, syarat utamanya adalah KRITIS "hanya" buat orang lain dan secara negative.
Maksud gue, gue pinter banget kalau disuruh nyari kesalahan orang dan nyela, gue mampu secara sadar nyerang secara verbal, mengena, tepat menusuk di jantung korban. (kalau dia dengar)
Ataupun cuma "sekedar" bikin list dosa orang dalem hati dan otak dan nyela abis-abisan. (Alasan utama mungkin karena gue ga kenal ama korban secara personal, ini juga karena gue cemen kali ya…Kalo nyela di otak, ga akan dapet perlawanan)
Eh, tapi biar gitu , tiap kali gue mengkritisi orang , gue ga cuma ngejudge, gue juga bisa bikin pledoi kalo gue ntar di serang balik. Huh.
Yang sering gue cela secara ga sadar, hal-hal kecil kaya "manner" orang yang ga bener menurut kaca mata gue. Kaya, buang sampah sembarangan, ngeludah sembarangan, makan sambil bunyi, bersendawa abis makan, ga ngasih duduk orang lebih tua, anak kecil, ibu-ibu hamil. Gue selalu nganggep "secara sepihak" orang – orang ini ga manner, tidak berperasaan, tidak berbudaya (berlebih ga gue?)
Then, voila, I am part of them. Bagian dari kaum marjinal tak berbudaya di kepala gue.
Jadi ceritanya, gue adalah pengguna trans Jakarta di sore hari, lo tau sendiri deh, kalau di terminal-terminal transit, orang banyak banget yang berjubel. Apalagi musim ujan begini, semua orang buru-buru mau kabur-kaburan. Sore itu, gue ama temen gue mau menuju Plangi, naik dari Harmoni, kebetulan kita dapet tebengen ampe situ.
As usual, Jakarta sore itu abis diguyur ujan deres, gue berdua menggigil dan pengen banget buru-buru masuk Trans. Sambil berebutan masuk, mata nyalang nyari duduk. Temen gue dapet duluan, so gue berdiri aja dulu. Agak-agak lepek thu. Dingin pula. Brr.
Sampai Bunderan HI ada yang turun, gue secara refleks langsung sigap duduk, gue bersaing ama perempuan lain.Dan yang di kepala, horre duluan gue!! Gue duduk di sebelah mbak-mbak yang menatap ke perempuan 'saingan' gue itu. Mba sebelah gue nanya ke perempuan itu " hamil?" terus dia berdiri ngasih duduk "perempuan saingan" gue itu. She sits next to me. Ternyata dia emang hamil gedhe.
Oh GOD. Gue ngerasa nista banget, apalagi dapet tatapan "ccck..cck. keterlaluan lo" dari ex sebelah gue.Gue pengen ngebela diri " gue ga tau kalo dia hamil…sumpah, gue ga sekeji itu kok…", tapi ga mungkin kan. Once its stated, its stated. Apalagi from a stranger.
hhh…gue malu banget, ketabok dua kali rasanya,
1st, gue ga ngasih duduk orang hamil, pride gue remuk, gue ngelakuin hal yang dilakuin orang-orang tercela…
2nd gue diingetin kalo otak ama mulut gue yang sering tajem banget nyela kelakuan orang lain tanpa mau tau kenapa orang mungkin bisa ngelakuin itu. (kasus gue, gue pasti akan berbuat yang sama kaya Mba "ex" sebelah gue, gue akan menatap keji si pelaku tindakan amoral itu, tanpa mau tau, kalo mungkin si pelaku ga tau kalo korbannya lagi hamil)
Another lesson for me. Belajar antri mikir, diurutin, liat situasi, mikir yang bener dan secara positif, baru deh boleh komentar.
Kamis, 19 September 2013
Kepada hujan
Aku suka hujan
Kecuali di pagi di hari kerja
Aku suka hujan
Jika aku tidak harus pergi keluar rumah dan terpaksa berteman dengannya. Basah.
Aku suka hujan
Hanya jika ia tidak mengubah supir roda empat jadi setan, seenaknya memandikan mereka yang terpaksa berteman dengannya dengan air lumpur dari aspal. Setan.
Aku suka hujan
Jika ada tempat empuk untuk meringkuk, makanan- minuman hangat, tubuh untuk dipeluk tanpa harus ribut mencari ember menampung bocor. Atau berburu jemuran di tali lapuk.
Aku suka hujan, waktu aku masih bisa berlari memakai kaus dalam dan kancut di tengah hujan dan keramas di pancuran talang rumah.
13Feb08
Singteron
Upil, lihat aku, lihat. Bilang kalau kamu memang ga cinta sama aku..Bilang.
Baik, Kamu denger baik-baik ya…aku ga pernah cinta sama kamu! .Sekarang lepasin tangan saya!
Upil, aku tahu kamu bohong. Kamu bisa bohong sama aku, tapi kamu ga bisa bohong sama diri kamu sendiri. Please.
Cukup! Kamu ga denger ya? Saya ga pernah cinta sama kamu! Lepasin tangan saya!Lepas..!
(Dan Upil pun me-renggutkan tangannya dari pria yang hanya bisa berdiri terdiam tergugu termangu menatap Upil yang berbalik badan, setengah berlari, tak menyadari air mata turun berlelehan,dalam isaknya, Upil berbisik "maafkan aku, aku sayang sekali sama kamu, tapi ini untuk kebaikan kita berdua.."….Ooh,. ya elaaaah, sinetron INDONESIA PUSAKA tercinta, aho)
- eh pake ujan ga ya?-
hehehe
A convo - 3 (Edith)
Edith:
09.19 Tahan…tahan..tahan..Sebisa apa lo nahan untuk ga sms, tunggu dia sms aja. (uuh, gatel banget, pengen..kangen..kangen..kangen)
09.26 Dorongan semakin kuat..dduh, gengsian amat sih thu manusia. Sms
doang juga, just say hi, apa kek ..(tapi, jangan-jangan dia?..apa gue sms aja duluan…Aaaah, ga ah, gue mau tau, dia bener suka apa karena cuma biasa.Dia kangen ga ya..sebeeel.)
09.31 Mental talk: "Dith, kerja dong. Jangan cuma bengong melototin email lama gitu. Ga ngaruh tau..Sibuk'kan dirimu.."(Sumpah, kangen kamu,sayang.)
10.07 Sumpaaaaah!. You don't love me. That's only a lip service. (Definitely!) Inget awal-awal? Lo ga se'ignorant ini, dalam kondisi seburuk apapun. You always got a chance to say hi. Uum…jangan-jangan lo lagiii…... Duh! Stop the negative thinking.
10.20 GATEL banget. HP bego..ga mau bunyi…..
10.29 Melonjak, si keparat ini finally bunyi juga , sms dari lo masuk. "Hi, Bee..miss me?"
10.29 (lewat 50 detik) reply : "Hi.No. lagi agak sibuk. Do u?" (another layer -liar..liar..liar)
10.30 No reply…
10.35 No reply..
10.40 No reply…anjing!
11.00 That's it. Udah!Terbukti.Lo emang mau pergi dari gue.
11.01 read : "My dearest Bee, I miss u. maaf, lama ngereply. Lagi ribet.Tadi sarapan?" (hooray..you win again! Siyal)
11.03 "Gpp. Ga sempet, td buru2.kesiangan.Abis kamu ga telp ;)"
11.07 "Maaf, aku juga kesiangan. =p Smlm ktm org smp mlm.Nanti aku bs telp?makan Bee"
11.16 "Nti lunch.Um,we'll see,nanti aku kbri y, klo ud agak reda." (mau, mau,mau…pengen banget km telp skrg, dasar cold heart bitch,gaya, sok bintang)
11.17 "Ok, kbri y.Have a nice day, sayang. Call u later"
(I was a stalker for months, watching u from distances, now I am not a stalker, yet still in distances)
John Doe.
How does it feel?
A convo 2 (Didod)
Didod : (mengangsurkan hp) "Dith, baca deh :
What now?
Now what?
I just want to love you.
I just want you to love me back
Is that too much?
Edith : (memanjangkan leher, mengambil, membaca, mengernyitkan dahi). "Dari….?"
Didod : "Yang kemaren.."
Edith : (terbelalak) "thought that was only one night stand"
Didod : "Gue pikir juga gitru"
Edith : (Nyengir) "Seee….what I told you"
Didod : "Apa?"
Edith : "Selalu minta lebih kan kalau berasa enak? Good boy…Guess you are a good player"
Didod : "Tapi, kok gue berasa aneh ya?"
Edith : "Iya, gue juga…"
(berdua bengong…..di kejauahan..lagunya the Doors, sayup-sayup terdengar….
People are strange when youre a stranger
Faces look ugly when youre alone
Women seem wicked when youre unwanted
Streets are uneven when youre down
When youre strange
Faces come out of the rain
When youre strange
No one remembers your name
When youre strange x3
The Doors – people are strange
Edith : "true..true…."
A convo - 1 (Didod / Edith)
Didod : "Toket ga mewakili feminisme"
Edith :"neither does penis,bukan tentang maskulinitas, mereka cuma tempelan"
Didod : "hahahaha, sumpah lo thu ya"
Edith : "Dod, terakhir ML kapan?"
Didod : "he..?..kenapa Jeng?"
Edith : "Ya..ga papa.Nanya doang, kalo ga mau jawab juga ga papa..Duh, khas gue banget ya?"
Didod : "hehehe…yup.Beneran mau tau?"
Edith : (ngangguk)."he'eh"
Didod : "barusan.."
Edith : "He..?"
Didod : "Gue baru aja ML ama lo di otak gue…"
Edith : "Shut Up!..mana bisa…lo kan ga capable.."
Didod : "anjeng!..mau bukti?"
Edith : "No,thanks. Gue udah tau kok, dari muka lo gue udah tau, lo ga mampu."
Didod : "aaargh! Siyal lo Dith!"
Edith : "hehehehe…lo kan banci Dod, mana bisa ama gue"
Didod : "Hehe! Siyalan enak aja. Lo aja yang ga doyan laki"
Edith : "Eits, I've had enough penises kalo lo mau tau. Pengen detailnya?. Gue ga bisa recall secara exact sih. Tapi kalo describe global masih bisa..hehehehe. Mau diceritain punya siapa?"
Didod : "Cck.cck.cck..sinting! Berarti…lo udah..ga…..itu?"
Edith : "virgin?"
Didod : "ehm..iya"
Edith : "physically, technically, or..?"
Didod : "apa kek…"
Edith : "kalo bolong apa ga, masih utuh,Setau gue sih gitu. Tapi di kepala gue, gue udah bersetubuh ama seluruh dunia..hehehehehe"
Didod : "Alah…! Was it good?"
Edith : "Always"
Didod : "Diithhh…doh! Lo thu.."
Edith : "Lho,kenapa sih Dod?.Eh , Ga usah muna ya, gue tau lo ama siapa kok dua hari yang lalu. Wong,anaknya cerita sendiri ama gue. Dan gue sempet juga…"
Didod : "Sempet apaaa?...eh, emang siapa? Sok tau lo…"
Edith : "Yee..dibilangin. Mau nyebut nama ni?"
Didod : "Anjing! Lo embat juga..? Keterlaluan lo.."
Edith : "Yang bilang gue ngembat juga siapa. Otak lo thu negative, nuduh aje. Gue sempet ngeliat lo berdua keluar dari satu tempat. Lo bisa tau orang abis ngapain dari cara jalan, cara saling ngeliat, your gestures…haha"
Didod : "You did? Ah! Siyal! Lo juga ngapain ada disitu?"
Edith : "Ada deh"
Didod : "Lo ama siapa?"
Edith : "Kenapa harus ama siapa?"
Didod : "…..aah! Tolol ah. Sekarang lo mau cerita apa ga? Ga ada orang kesana sendirian, kecuali…."
Edith : "Kecuali…"
Didod : "sakit. Gila.."
Edith : "Lo ga tau kalau gue gila?"
*
2007
Dear Readers,
Kamis, 12 September 2013
Benarkah para lelaki kaya akan memiih wanita cantik untuk diperistri?
"""
......
Namun benarkah para lelaki kaya akan memiih wanita cantik untuk diperistri? Dalam satu terbitan di harian
New York Post, saya membaca seloroh seorang ekonom bahwa wanita cantik hanya cocok dipacari, bukan untuk dinikahi. Benarkah? Di satu artikel di
Wall Street, seorang wanita cantik mengumumkan bahwa ia mencari pria eksekutif yang kaya-raya. Tiba-tiba, salah seorang konglomerat Amerika, JP Morgan, menjawab dengan rinci:
"Dari sisi bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu. Jawabannya mudah saja. Coba tempatkan "kecantikan" dan "uang" bersisian. Pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu. Tapi kecantikan anda akan menghilang, sementara uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang kuat. Faktanya, pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang meningkat, dan anda adalah aset yang akan menyusut. Nilai anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. Di Wall Street, jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan ide buruk untuk menyimpan dalam jangka panjang, seperti pernikahan yang anda inginkan."
Nah, bukankah aspek substansi atau jiwa lebih penting dari apa yang tampak?
Baubau, 7 September 2013
www.timur-angin.com
__
------
Powered by The Brain®
Rabu, 11 September 2013
Iya, buat gue ini awkward didengar
Megatron (alias bokap, bagi yang tidak awam dengan alias-alias gue di Twitter): Ibu kamu model wajahnya seksi ya.
Queen Alien (alias nyokap): Oo..tapi kalau istri kamu ga seksi ya? (Sambil nyengir-nyengir gitu memandang Megatron penuh harap)
Megatron: Wah..kalau kamu itu bukan cantik (lah kok cantik? Kan ditanya seksi), tapi manis.
Queen Alien pun tertawa cekikik dengan nada nenek lampir
Lalu gue bingung..opo toh iki? O_0
~the nature is cruel, therefore we are entitled to be cruel (A. Hitler)~
Sabtu, 07 September 2013
Self Esteem
Minggu ini salah satu temen kantor gue ke kantor dengan rambut baru, kruwel-kruwel. Bagus gitu.
Selama ini kita selalu ngeliatnya rambutnya lurus bondingan.
Rules diantara cewe itu ya, kalo udah muji berarti ya beneran, apalagi diulang-ulang. Itu yang kita (gue dan temen-temen cewek lainnya) lakukan. "ih jie, rambutnya baru, abis dari salon yaa".
Yang dipuji malah salting, jadinya ngiket rambut, sambil bilang "ah kriting gini, kribo", terus kabur.
Di lain waktu, pas lagi ngumpul di kubikel gue, sambil ngobrol, gue muji (lagi), "rambut lo bagusan gini tau, daripada lurus kemarin, rusak kan kalo dibonding terus". Dan akhirnya terbongkar ternyata rambut kruwel-kruwel itu rambut aslinya.
Temen gue yang lain langsung ekstrim reaksinya "ah begooo looo, ini baguuuus. Ngapain lo catok segala? Lo bonding, hair extension gitu. Begoo". Gue manggut-manggut (baca: membenarkan, tapi dalam hati). Hihi.
Pas pergi bareng, si temen cerita, dia usaha ngelurusin rambut dari SMA, dari SD sampai SMA rambut kruwel-kruwelnya itu ga pernah dilepas, selalu dikuncir. Alasannya? Malu.
Malu karena dulu waktu SD dia suka diledekin "yang kribo kaya kebo", kebetulan dia sekolah di tempat mayoritas cewe-cewenya berambut lurus tergerai, karena dia beda so she's easly been picked up. Itu bikin dia malu, hingga akhirnya malah memutuskan merusak meluruskan rambut pas SMA. Jaman itu masih smoothing – rebonding masih mahal, pengorbanannya keriting papan demi bisa diterima di pergaulan / sosial. Since then, dari SMA sampai sekarang umur 27, dia baru ngebiarin rambutnya tanpa paksaan buat lurus.
Sedih ya.Padahal rambutnya sebenernya bagus.
Seandainya temen-temennya ga ngeledekin, mungkin dia ga jadi minderan, cuma gara-gara rambut.
Gue jadi mikir, seberapa banyak manusia di luar sana yang ngerusak dirinya sendiri hanya agar diterima di pergaulan? Itu luka batin anak SD (tsaah) kebawa sampai dia dewasa. Berpengaruh pada kepercayaan diri.
Gue juga pernah ngalamin yang sama. Waktu gue SMP. Gue itu ugly duckling be'ud. Pendek, item, rambut kruwel (juga). Hahaa. See gue juga ga menghargai diri gue sendiri. Eh tapi emang gue jelek deng waktu SMP dibanding sekarang udah jelita gini. (note : jelita menurut gue, keluarga gue dan pacar gue). Batin gue juga terluka. Halah. Jadiii, di sekolah gue, gue minoritas, yang lain putih-putih, tinggi dan gue item – pendek, tapi gue pinter. Lah.
Di suatu siang, di sebuah angkot sepulang sekolah, tersebutlah gue dan 2 temen gue yang lain di dalamnya, aku duduk di pojokan, ke dua cewe ini ngobrol di sisi ujung dekat supir, sebut saja Santi dan Sinta. Si Santi cerita soal gebetannya, yang menurut gue yaa, itu jelek. Iya biar gue jelek, selera gue ga jelek kali. Pret.
Jadi Santi ini kesel karena si cowo ganjen banget, terus dia bilang gini, "itu yaa, si santo, sama kambing atau sama LUSHKA dibedakin, dia juga mau". Dalam hati gue. WHOT. DIA YANG MAU AMA GUE! GUE SIH OGAH!! . Tapi lil lushka ga sebitchy ini dulu, jadi gue pura-pura ga dengar dan merenung makin mendlep di pojokan dan terjatuh dalam lautan luka yang paling dalam..
Years later, walaupun gue tau temen gue itu asal, dan gue YAKIN, gue bukan kambing, gue kadang masih suka sakit hati. Tapi untung gue juara kelas, jadi mau sekambing apapun, gue punya kelas. OPO.
Berapa banyak dari elo yang masih nyimpen sakit karena ngerasa ga diterima?. Saran gue? Shake it off. Liat Putri, ternyata rambutnya yang dia pikir sumber penghinaan itu sekarang sumber pujian.
Liat gue. Gue bukan kambing ternyata. Dan gue baru keterima kerja di tempat baru. Yiiiiihaaa. Sabtu libuuuuur. Hihihi.
What matter is, you gotta love your self.
Gue tiap hari musti nguncir precil keponakan gue buat ke sekolah. Udah 3 pagi, dia minta kuncir tiga. Dua di kanan kiri, satu di bawah. Di hari pertama, sebagai tante yang pedulian , gue bilang, nanti kamu dibilang orang gila. Tapi si precil tetap pede. Dia bilang kalo diledekin tinggal dicopot yang paling bawah terus diiket jadi satu. And I admire her guts and her way to bounce from peer pressure. . Besokannya gue tanya pas dia minta kuncir yang sama lagi, temen-temennya komentar apa. Dia dengan cengirannya bilang "bagus kata temen aku, tant. Pada kunciran gitu juga". Hahahaha. sekumpulananakSDgilak.
Senin, 26 Agustus 2013
Surat cinta untuk community
Gue sebut "kecintaan" karena dari yang gue amati, mereka bukan hanya sekedar "suka" lagi. Beneran CINTA. Kenapa? Karena sebagian besar "pentolan" mereka adalah fans hardcore dari franchise ini. Usia "pengikutnya" beneran dari anak SD sampai yang udah masuk usia kakek gue. Tapi kalau udah ngomongin si franchise..BEH. Gue beneran minder. Berasa baby banget. Di lain sisi, ngeliat betapa antusiasnya para anggota komunitas ini, gue jadi terpacu untuk belajar lebih lanjut tentang si franchise. I am determined to be one of them tahun ini juga!
Secara keseluruhan, ketika gue awal berkenalan, mereka orangnya sangat open dan ramah dengan anggota baru. And I couldn't be more happier to be welcomed in such a warm way. Walaupun gue grogi gila waktu pertama kali hang out, dikelilingi sama yang usianya rata-rata cuma dibawah dikit sama usia ortu gue, gue ngerasa bisa join dengan mereka lebih lanjut.
THE PROBLEM IS. Sesuai dengan yang gue takuti, ketika ada sekelompok orang yang ngefans gila dengan sesuatu, atau kalau mau disebut lebih sederhananya, fanatik, biasanya sekelompok orang itu akan merasa lebih keren atau lebih baik dari orang-orang yang bukan kelompok mereka. Gue ngga bilang semua komunitas gitu lho..bahkan di komunitas ini pun, ngga semuanya seperti itu juga. Tapi gue menemukan beberapa fanatik melalui komentar mereka tentang franchise lain. Ironisnya, si franchise sendiri paling terkenal dengan nilai-nilai persamaan hak mereka. Tapi para fanatiknya yang mengelu-elukan nilai tersebut malah berlaku sebaliknya. hihi...kok gue berasa kayak ngomongin sekte agama ya? Ngga jauh sih menurut gue. Kalau si particular franchise ini diibaratkan dengan agama Islam, gue bisa bilang kalau gue sama dengan JIL. Kalau perlu agnostik deh.
Hal lain yang menurut gue lebih lucu lagi, adalah ketika para fanatik menjatuhkan franchise lain yang sebenernya masih masuk dalam satu genre. Yaa..kalau sekedar bilang "gue ga suka franchise itu karena sekian sekian dan sekian" sih normal ya. Setiap orang punya minat masing-masing. Contoh, gue seorang VAddict yang ngga minat sama sekali dengan Twilight. Tapi se-ngga suka-nya gue dengan Twilight, bukan berarti gue harus terus-terusan ribut sama Twihard dong? Lah, masih sama-sama satu genre gitu. Young Adult Fantasy. Bedanya, gue ngga minat sama cerita yang terpusat pada drama romantis. Para Twihard minat sama yang begituan ehehe..yaudah lah yaaa... Kayaknya yang ngikutin FD udah tau juga kalau gue dan Lushka ngga demen banget sama Twilight hehe..but please feel free to be a Twihard. Not our problem or business at all. Betul? Betul!
Karena gue masih terhitung anak baru di komunitas ini..baru kenal setengah tahun, dibanding yang udah kenal tahunan, gue masih hati-hati dalam berkomentar dan memberikan opini. Masih clingak-clinguk observasi karakter masing-masing anggota. Karena gue yakin pasti ada "agnostik" dan "JIL" yang lain di komunitas ini hwehehe....Mungkin yang seumuran gue atau yang lebih muda dikit. Maunya sih bisa nyentil sama yang hardcore. Ngga ada yang sempurna om, tante, mas, mba, dik. Apalagi franchise doang. SUDAH PASTI punya kelemahan di sana sini. Tadinya di sesi tanya jawab yang pertama kali, gue mau nanya "Bagaimana posisi anda semua tentang franchise lain?" terus nyebut-nyebut tentang nilai persamaan hak gitu LoL tapi lagi pada asik ngomongin topik yang lain dan gue belum nemu celah yang tepat untuk nyentil *masih aje setengah tahun bawa misi hahahaha*
Buat yang sudah ada di dalam sebuah komunitas spesifik, semoga ngga fanatik-fanatik amat ya..masih banyak lho hal yang menarik di luar sana yang bisa kita suka dan pelajarin dibanding buang energi untuk nyela komunitas lain. Lagian, lebih enak punya banyak temen daripada banyak musuh kan? Cape, gila *ketawa gaya iklan frozz*
Yosh! Salam olah raga!
Selasa, 18 Juni 2013
"Bangsa Kasihan"
Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya, memakan roti dari gandum yang tidak dituainya dan meminum anggur yang tidak diperasnya
Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan, dan menganggap penindasan penjajah sebagai hadiah.
Kasihan bangsa yang meremehkan nafsu dalam mimpi-mimpinya ketika tidur, sementara menyerah padanya ketika bangun.
Kasihan bangsa yang tidak pernah angkat suara kecuali jika sedang berjalan di atas kuburan, tidak sesumbar kecuali di runtuhan, dan tidak memberontak kecuali ketika lehernya sudah berada di antara pedang dan landasan.
Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, falsafahnya karung nasi, dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru.
Kasihan bangsa yang menyambut penguasa barunya dengan trompet kehormatan namun melepasnya dengan cacian, hanya untuk menyambut penguasa baru lain dengan trompet lagi.
Kasihan bangsa yang orang sucinya dungu menghitung tahun-tahun berlalu dan orang kuatnya masih dalam gendongan.
Kasihan bangsa yang berpecah-belah, dan masing-masing mengangap dirinya sebagai satu bangsa.
****
My notes:
Semoga kita tidak terjebak lama-lama sebagai Bangsa Kasihan
*Copy-paste dr sebuah milis.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Senin, 10 Juni 2013
Sponge Pink Cantikku
Alkisah hari ini gue dan adik gue pergi belanja kebutuhan kamar mandi di sebuah supermarket. Dasar gue udah jadi calon ibu-ibu rese sambil merhatiin adik gue nyari-nyari sabun mandi, komentar, "Lah, bukannya kayaknya baru dibeliin? Kok udah abis? Lo pake sponge ga sih kalau pake sabun cair?" Dan tepat kecurigaan gue dijawab dengan "Ngga". Langsung lah si calon ibu-ibu rese ini (menunjuk ke diri sendiri) merekomendasikan adik gue untuk beli sponge. Sambil nambahin komentar panjang lebar layaknya SPG sponge mandi merk terkenal (emang ada?) "Kalau pake sabun cair itu harus pake sponge. Lo cuma butuh sedikit sabun dan busanya wuah banget. Karena emang lo ga butuh banyak-banyak. Kalau cuma pake tangan ya iyalah ga berbusa dan bikin si sabun cair cepet abis."
Kebetulan gue sendiri baru aja milih sponge baru berwarna biru. Di rak display-nya memang hanya tersedia dua warna, Biru dan Pink. Gue pikir ya sudahlah ya kalau kita sama-sama punya sponge warna biru karena kamar mandi kita kan terpisah. Kenapa gue berpikir adik gue akan milih warna biru? Karena saudara-saudaraku setanah air yang tercintah, kita ini terdoktrin untuk berpikir bahwa biru adalah warna cowok dan pink adalah warna cewek. Kenapa gue pilih warna biru dong? Ya karena cewek lebih bebas milih hihihi...
Namun ternyata...! Adik gue ngambil sponge yang berwarna pink sambil komentar, "Ah, ga penting kan ya warnanya apa? Lagian siapa juga yang ngomongin warna bath sponge-nya ke orang-orang.", lalu dia masukin si sponge pink ke dalam keranjang belanja kami sambil melengos cuek. Diem-diem sebenernya gue pingin tepuk tangan dan ngayal beberapa pengunjung di sekitar kami ikutan tepuk tangan atas cara berpikir adik gue yang melepaskan diri stereotipe XD Mungkin memang komentarnya masih ada nuansa "menyembunyikan sebuah sponge warna pink" yang rasanya aib banget kalau ketahuan khalayak banyak, tapi yang terpenting dia berani ngga dikatain bencong hanya karena sebuah sponge pink hihi..
Iya, iya, ini adik gue yang dulu sempet curhat kalau dia suka mikirin cium temen cowoknya kalau cuma berduaan hahaha...tapi terlepas dari kemungkinan adik gue sama androginus dan/atau queernya dengan gue, GUE AJA OGAH BELI SPONGE PINK KARENA ITU CEWEK BANGET =P
So, salut for you Bro! Semoga semakin banyak anak cowok yang kayak lo. Semakin banyak anak-anak cowok yang pake kaos pink karena menurut mereka itu keren dan ngga mengurangi "kejantanan" mereka. Kalau lo cowok dan lo takut warna pink bikin titit lo mengecil, mungkin sebenernya titit lo emang udah kecil hehe..Warna ngga punya gender, bung. Warna ngga bikin jenis kelamin lo berubah jadi cewek. Lagian apa yang salah dengan jadi cewek? Apa kita gender yang lebih rendah dari cowok? Jangan racuni anak-anak kita dengan stereotipe dan pengkotak-kotakan yang sifatnya superficial banget. OK? Sip.
Senin, 22 April 2013
Kartini, Idola gue. =D
Tiap tahun, setiap tanggal 21 April, bangsa ini merayakan hari Kartini sebagai pahlawan nasional.
"Meski banyak orang mengatakan ini bukan dosa, tapi aku, selama-lamanya akan tetap menganggap ini sebuah dosa. Bagiku, semua benih perbuatan yang menyakitkan orang lain (termasuk menyakiti hewan) adalah dosa. Bisa kau bayangkan derita seorang istri yang melihat suaminya pulang membawa perempuan lain yang kemudian harus diakuinya sebagai istri sah suaminya? Sebagai saingannya?"
"...dan sudah semenjak masa kanak-kanaknya, laki-laki sudah diajari untuk merendahkan perempuan. Sering sekali akku mendengar ibu-ibu yang mengatakan pada anak laki-lakinya, jika mereka menangis saat jatuh : "waduh, anak laki-laki kok menangis seperti anak perempuan saja!". Aku akan mengajari anak-anakku, baik laki-laki maupun perempuan, untuk saling menghomati sebagai sesama dan membesarkan mereka dengan perlakuan yang sama, sesuai dengan bakat mereka masing-masing."
"..Bisnis opium adalah bisnis yang paling menjanjikan untuk pemerintah Hindia Belanda. Mereka untung tapi rakyat buntung, beribu-ribu bahkan berjuta-juta keping emas bisa mereka dapatkan namun rakyatlah yang menanggung penderitaan akibat opium. Apakah rakyat menjadi lebih baik atau tidak, mereka peduli apa? – yang paling penting Pemerinta untung!" – 25 Mei 1899
"Jika hukum yang berlaku mengizinkan , aku tak ingin apapun kecuali mengabdikan diriku secara utuh untuk melakukann hal-hal seperti yang telah dilakukan kaum perempuan di Eropa. Namun tradisi disini sungguh teramat kita mencengkeramku. Aku yakin ,saat itu akan tiba, tapi tidak tiga atau empat generasi setelahku!" ...
"Kartini ada bukan karena gagasan feminisme, tapi karena Kartini ada,maka ia seorang feminis (GM, pada catatan pengantar buku ini)"
Sabtu, 13 April 2013
21days
Selasa, 05 Maret 2013
We are destined to do great things
probably is one of the reason why I become so idealistic. Seperti anak
kecil kebanyakan di tahun 80-90an, gue termasuk yang suka banget
dengan komik-komik jepang atau novel-novel pre-teen seperti karangan
R.L. Stine & Enid Blyton. Tapi bokap gue yang juga udah punya penyakit
idealis, "memaksa" gue untuk ngebuka wawasan bacaan gue lebih luas.
Setiap weekend gue dibawa ke toko buku dan diijinkan untuk beli buku
apa pun yang gue suka dengan catatan, gue beli satu buku lain yang
berupa Novel atau biografi orang-orang terkenal. It was an annoying
"job" at first, yang penting gue bisa beli komik atau buku horror
kesukaan gue. Tapi pas gue kehabisan bahan bacaan dan gatel pingin
baca, buku-buku sampingan yang awalnya cuma jadi syarat itu akhirnya
gue baca juga. Perlahan Mithya kecil mulai belajar beberapa hal yang
selalu terjadi berulang-ulang di kehidupan nama-nama besar itu. Untuk
mencapai mimpi, butuh kerja keras.
Ngga hanya sekedar kerja keras banting tulang. Kerja keras di bidang
yang lo punya passion. Yang lo cinta mati. Harus siap menerima juga
kalau yang namanya mimpi dan kerja keras itu pasti bakal menemukan
jutaan masalah dan kegagalan. Who are we to say ketika setelah lusinan
kali gagal, artinya itu jalan buntu? Contoh tokoh yang paling sering
disebut namanya untuk motto sukses, Om Thomas A. Edison yang gagal
RIBUAN kali tapi ngga pernah nyerah. Kalau dibayangin, setelah
kegagalan ke-125 mungkin gue bakal mikir, Udah ah! Ngga mungkin nemu
bahan yang tepat! Mungkin bahannya baru bisa ditemukan 10 tahun lagi,
atau 100 tahun lagi.
Beranjak dewasa, untuk mengerti "mencapai mimpi, butuh kerja keras"
ini penuh proses trial dan eror. Ngga jarang gue berpikir gue udah
cukup usaha. Ngga jarang gue berpikir kalau gue harus dapet mimpi itu
secepat mungkin, saat ini juga. Perlu waktu untuk sadar dan diingatkan
berkali-kali baik oleh diri sendiri maupun orang-orang terdekat kalau
usaha itu ngga ada mati-nya. Kalau mimpi itu, asal diberi umur panjang
sama yang kuasa, mungkin masih bisa diraih pada waktunya.
Pelan-pelan. Gue belajar meraih cita-cita dari yang terkecil,
terendah, dan sejujur mungkin. Kalau mimpi yang super besar itu belum
bisa teraih, coba cari substitusinya, coba cari bentuk terkecilnya.
Gue menulis ini karena seminggu ini gue sadar kalau gue percaya dengan
kalimat "You are destined to do great things". Every single human
being in this planet is destined to do so. "Great" disini ngga harus
berarti menemukan obat kanker. Mana kita tahu kalau dulu mungkin
Edison pernah kecelakaan waktu kecil, luka parah, dan ada satu orang
yang bantu dia sembuh dari lukanya. Satu orang itu mungkin berpengaruh
secara psikologis ke Edison dan bikin dia jadi orang seperti yang kita
kenal. Ngga pantang menyerah. Atau ngga perlu berpengaruh secara
psikologis, ngebantu Edison untuk sembuh aja dan ngga mati (mengingat
pada jaman dulu bakteri bisa dengan mudah membunuh), orang ini udah
ngasih jalan ke Edison untuk tetap hidup dan jadi penemu lampu bohlam.
Ini cuma ngayalnya gue aja, tapi ya maksud gue gitu de, hehe.. Ngga
ada yang terlalu kecil dalam doing "great" things. Bayangin kalau
apalagi kita memang niatnya membuat perubahan. Wuih, bayangin setengah
dari populasi Indonesia punya motivasi untuk membuat perubahan.
Sekecil apa pun. Ke keluarga mereka, ke teman, ke orang asing.
Dari situ gue teringat, itu salah satu tujuan gue ngebuat blog ini
sama Lushka. Untuk berbagi cerita supaya siapa tahu bisa jadi
pelajaran untuk siapa pun yang lewat dan baca. Keburukan kami bisa
untuk dihindari dan mungkin kalau ada yang baik-baik bisa jadi contoh.
Kalau gue sama Lushka ngeselin, mungkin ada yang berpikir "ih,
amit-amit gue jadi orang kayak Mithya dan Lushka". Alhamdulillah…orang
itu bisa jadi terhindar dari sifat buruk haha..Dengan "sekedar"
menulis di blog, gue ngerasa udah berbuat sesuatu. Terutama ketika
dapet email-email dari yang baca dan mereka bilang makasih atas
tulisan-tulisan kami atau sekedar mencari teman atau sekedar mencari
sesama queer yang bingung mau ngapain sama gebetan yang ngga jelas
straight atau queer hihi..Kami mau menyampaikan terima kasih
sebesar-besarnya.
Blog ini adalah salah satu bentuk idealisme gue dalam mencapai mimpi.
I am destined to do great things, no matter how small it is. Everyone
does. And thanks for sharing, for reading, for being our friends, and
jadi orang-orang hebat versi kalian sendiri.
Senin, 04 Februari 2013
"The Only and Perfect Opportunity", A Quintana fanfiction
Preview:
Santana didn't even try to hide the fact that she purposefully brushed her lips gently over Brittany's ear and then nibbled at it. Quinn involuntarily let out a low growl as she felt a pang of jealousy. Not that kind of jealousy, because she knew that Santana was showing off how close she was with Brittany. Santana would never do this in front of other people, just Quinn, to remind her that she was now an outsider.
"It tickles." Brittany giggled.
Jesus! Vulgar much? Quinn screamed internally. It was definitely not appropriate. She cleared her throat to show her annoyance at Santana. Brittany raised her head to look at Quinn and saw her angrily stare at Santana's head. With Brittany looking up, Santana had more access to her neck and started kissing her there. The tall blonde could detect that beneath the anger, Quinn felt sad. She hated this game of always having to choose between her friends. It used to be Quinn, Santana and Brittany. Now it could only be Santana and her. It made her sad because they used to be best friends and now they rarely talked. Brittany thought that she had to do something about it.
Jumat, 04 Januari 2013
Nitzotz
MY SPARK
One spark is hid in the fortress of my heart,So small, but mine alone;I asked it if no man, I stole it not,'Tis me, and my own.And when my heart is broken"neat the hammerOf torments and their curse,This spark wings out, flies up into my eyes,And thence into my verse.
(Haim Nachman Bialik )