Jarang yang tau istilah fag hag kecuali fag hag itu sendiri. Gue sendiri udah jadi fag hag dari SMP tapi baru tau istilah ini sekitar setahun yang lalu. Ada yang bilang kalo fag hag itu sebenernya salah satu bentuk kelainan seksual. Tapi kalo gue aja udah punya pacar cewek, pernah punya pacar cowok, mau kelainan seksual apa lagi? Hahaha...
I’ve been interested with gay guys semenjak gue suka dengan perhatian cewek-cewek ke gue jaman SMP. Waktu itu gue nyari tau banyak tentang yang namanya homoseksual di internet. Coz I really need to know am I one of them. Of course istilah gay dan homoseksual kalo di internet pada saat itu banyak banget merujuk ke gay men.
Kalo udah masukin keyword gay di internet, 10 listing pertama pastinya didominasi sama website-website porno mereka. Out of curiousity I surf the gay porn web and wet myself, literally. Hahaha…
Ketertarikan gue sama gay men ngga jadi suatu hal yang menakutkan atau menyenangkan buat gue. Biasa aja. Gue udah terlalu banyak ngerasain hal-hal yang aneh seumur-umur, jadinya buat gue ini cuma some kind of a new interest aja. Didukung sama kesukaan gue dengan komik-komik (manga) dan kartun (anime) jepang, gue dikenalin sama yang namanya tema YAOI sama temen SMA gue yang juga fag hag. YAOI ini artinya boy love boy atau biasa disingkat BL sama orang bule di industri manga/anime jepang. My first YAOI anime was Gravitation. Cocok banget sama kondisi gue saat itu karena cerita anime ini adalah tentang seorang cowok yang tiba-tiba baru ngerasain falling in love dengan seorang cowok yang lebih dewasa dan cool. I gradually fall in love with both of the character. Shuichi adalah bentuk diri gue yang baru mengenal YAOI dan adalah Yuki bentuk perfect gay man that I would easily fall for. Mulai dari gravitation itu gue nyari tau lagi anime dan manga yang bertema YAOI dan mulai mengkoleksi YAOI.
Tapi lama kelamaan gue bosen dong sama kartun dan mulailah gue masuk ke dunia nyata. All those porn gay website mulai bikin gue penasaran sama the real live human size gay men. Setelah menjadi seorang otaku YAOI selama bertahun-tahun gue akhirnya menemukan cinta sejati gue: Queer As Folks. Gue tau tentang TV series ini dari internet dan niat banget nyari di setiap tempat penjualan DVD. And I got it. My first QAF series gue beli di Ratu Plaza dengan harga barang Impor. I didn’t care it was more pricey than the regular DVD. I love it!
Semenjak ngikutin QAF, gue makin yakin kalo gue emang ‘sakit’ sama yang namanya gay men. Gue mulai ngoleksi semua DVD gay yang keluar di Indonesia. Gue juga punya koleksi porn gay men yang lumayan di laptop, hehehe…Gue tau istilah fag hag dari film Eating out yang gue beli setahun yang lalu. Di kuliah ini gue makin banyak nemuin fag hag dan dengan senang hati gue membanjiri mereka dengan koleksi-koleksi gue. Hahaha...
What do I like from gay men?
Hmm…as a girl, I do still like Mr.P. Tapi biar cowok lain yang pegang-pegang dan gue yang nonton. Soalnya gue geli, hahahaha….gue bener-bener suka dengan badan-badan bagus yang dimaintain sama para gay men itu. Gue bisa klepek-klepek kalo ada gay men yang cowok banget dengan sentuhan feminin yang tipis. Sedangkan drag queen-nya? As long as their not too bitchy, gue masih bisa gemes banget. Like Emmet di QAF atau Joey di Boy Culture. Duh, cowok-cowok yang bisa ngeluarin sisi femininnya tanpa perlu mikirin ego? That's what gay men best at! And they are sooooo romantic you know. Bahkan untuk ukuran film porno, gay men masih bisa keliatan like their doin it with heart. Hahaha..oh nooo…I am a fag hag!
Favourite gay men from Indonesia?
Definitely Ivan Gunawan! Dari awal dia muncul di TV gue sukaaaaa banget. Terserah deh dia ngga ngaku kalo dia homo, coz may gaydar is rising to the top when I see him. Beberapa kali gue sempet ngeliat dia di Mall waktu badannya kurus. And OMG!!! Tinggi, putih, tegap, cantiiiikkk...hihihi.....Lushka geli banget nih kalo gue lagi keluar penyakitnya suka sama gay men. Dia ngga pernah ngerti dimana letak menariknya para gay men itu. Apalagi sama Ivan Gunawan, katanya dia ngga suka sama personality-nya. Well, untungnya gue ngga pernah denger apa yang Ivan omongin di TV and just keep staring at his beautiful posture.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar